Kesehatan

Pentingnya Skrining untuk Deteksi Penyakit Sejak Dini

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Juli 2024 19:00
Pentingnya Skrining untuk Deteksi Penyakit Sejak Dini
Ilustrasi skrinning kesehatan.

JAKARTA - Kesehatan merupakan aset yang tak ternilai dalam hidup kita. Tanpa tubuh yang sehat, berbagai aspek kehidupan bisa terganggu. Namun, sering kali kita tidak menyadari risiko penyakit yang mungkin mengintai tanpa gejala yang jelas. Inilah mengapa skrining kesehatan sangat penting.

Skrining kesehatan adalah proses pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis pada seseorang sebelum gejalanya muncul. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini, sehingga penanganannya dapat dilakukan lebih efektif dan komplikasi dapat dihindari. Dengan skrining, penyakit dapat diobati lebih awal, meningkatkan peluang kesembuhan.

Deteksi dini merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan optimal. Mengetahui kondisi kesehatan sejak awal memungkinkan seseorang untuk mengambil langkah preventif atau pengobatan yang tepat sebelum masalah berkembang menjadi lebih serius. Skrining kesehatan mencakup berbagai pemeriksaan tergantung pada usia, riwayat kesehatan, dan faktor risiko individu. Misalnya, pemeriksaan kanker melalui mammografi atau pap smear, skrining penyakit jantung melalui pengukuran tekanan darah atau tes kolesterol, dan skrining diabetes melalui tes darah untuk mengukur kadar glukosa.

Skrining kesehatan seringkali mengungkap kondisi seperti kolesterol tinggi yang dapat segera ditangani. Dr. Armand Achmadsyah dari RS Abdi Waluyo menjelaskan bahwa kolesterol tinggi tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia. "Statistik menunjukkan bahwa bahkan orang berusia 24 tahun bisa mengalami kolesterol tinggi," kata dr. Armand.

Pada tahap awal, dr. Armand merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol. Jika setelah perubahan gaya hidup dan pola makan kolesterol masih tinggi, baru dilakukan terapi pengobatan. "Skrining kesehatan penting karena membantu mengidentifikasi kelompok berisiko dan yang sehat. Skrining harus dilakukan secara berkala," tambahnya.

PT Dexa Medica melalui Corporate Social Initiatives, dharma dexa, turut mendukung program ini dengan acara "Cek Segitiga" yang menawarkan skrining penyakit kronis. Presiden Direktur PT Dexa Medica V Hery Sutanto mengatakan, "Kami mengadakan acara tes segitiga untuk hipertensi, kolesterol, dan diabetes di enam kota dengan target lebih dari 2.000 pasien yang melakukan cek kesehatan gratis. Acara ini digelar dalam rangka merayakan HUT ke-55 Dexa Medica."

Acara ini menggandeng berbagai mitra, termasuk rumah sakit, apotek, dan klinik. Di Jakarta, Dexa Medica bekerja sama dengan RS Abdi Waluyo, aplikasi GoApotik, dan telemedicine dkonsul, serta mengadakan olahraga pound fit bersama Stimuno Forte. Acara ini merupakan dukungan Dexa Medica terhadap program pemerintah dalam promosi dan pencegahan kesehatan.

"Program ini juga sebagai upaya edukasi masyarakat untuk hidup sehat sesuai program promotif-preventif Kementerian Kesehatan RI. Dexa juga akan menggandeng lebih dari 1.000 apotek dan klinik untuk program edukasi dan skrining kesehatan ini," jelas Hery.

Acara "Cek Segitiga" menawarkan layanan skrining penyakit kronis dan konsultasi gratis. Program ini mencakup tiga pemeriksaan utama: tekanan darah, gula darah sesaat, dan kolesterol, melalui tiga tahapan—skrining, konsultasi medis, dan edukasi kesehatan berkelanjutan.

Corporate Affairs Director Dexa Group, Tarcisius Tanto Randy, menegaskan bahwa acara ini sesuai dengan nilai inti perusahaan, yaitu peduli terhadap sesama. "Kami menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan di GBK untuk mewujudkan core value perusahaan kita, yaitu Deal with Care," kata Tarcisius.

Peningkatan pembiayaan penyakit tidak menular di Indonesia, yang tercatat meningkat dari Rp17,9 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp24,1 triliun pada tahun 2022, menunjukkan perlunya investasi dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit jantung menjadi penyebab utama beban kesehatan yang semakin berat di negara ini.

Peningkatan beban ini menggarisbawahi pentingnya fokus pada pencegahan, akses layanan kesehatan yang lebih adil, dan pengembangan sistem jaminan kesehatan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan demi kesejahteraan semua warganya. (ant)
 
 


Berita Lainnya