Metropolitan
Gubernur DKI Larang 'Pak Ogah' di TB Simatupang
Minta Penataan Proyek untuk Atasi Macet

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan tidak boleh ada lagi keberadaan ‘pak ogah’ yang mengatur lalu lintas secara ilegal di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ia menekankan bahwa pengaturan lalu lintas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, dan kepolisian.
“Saya juga sudah menginstruksikan untuk nggak boleh lagi ada pak ogah di tengah jalan yang mengatur lalu lintas. Semuanya harus menjadi tanggung jawab kepolisian, Satpol PP, dan Dishub,” ujar Pramono di Balai Kota, Rabu (20/8/2025).
Instruksi itu disampaikan setelah Pramono meninjau langsung kondisi kemacetan di TB Simatupang pada akhir pekan lalu. Ia menyebut salah satu faktor utama penyebab kemacetan adalah proyek strategis nasional (PSN) serta aktivitas parkir alat berat yang memakan badan jalan.
“Saya hari Sabtu kemarin sengaja tidak dikawal, hanya berdua dengan sopir, pengen ngecek sendiri, dan memang parah banget,” katanya.
Pramono menambahkan, pihaknya akan menyurati pemerintah pusat untuk meminta penataan ulang bedeng proyek PSN di sekitar TB Simatupang agar dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas.
“Saya akan secara khusus menulis surat kepada pemerintah pusat yang koordinasikan PSN itu untuk membantu Jakarta supaya bisa mengurangi kemacetan di TB Simatupang,” imbuhnya.
Seperti diketahui, kemacetan parah masih terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/8) pagi. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya proyek galian yang berlangsung di sepanjang jalan.
“TB Simatupang ada proyek galian itu, arah Fatmawati, keluar Fatmawati, itu ada proyek, baik yang keluar timur maupun barat. Jadi tersendatnya karena ada bedeng-bedeng yang memakan satu lajur,” jelas Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto, saat dihubungi Selasa (19/8).
Mujiyanto menambahkan, kemacetan juga meningkat setelah long weekend atau libur panjang. Selain itu, hujan yang mengguyur Jakarta sejak pagi turut memperlambat arus lalu lintas.
“Betul, mungkin kemarin belum pada masuk, sekarang masuk semua, jadi volume kendaraan yang padat. Kemudian adanya cuaca hujan tadi pagi. Nggak ada (genangan),” ujarnya. (sa)