Kesehatan

Ibu Hamil Penting Kendalikan Berat Badan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Agustus 2024 13:00
Ibu Hamil Penting Kendalikan Berat Badan
Dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG dalam diskusi daring yang digelar Dinas PPAPP, Selasa (13/8/2024).

JAKARTA - Dr. Natasya Prameswari, Sp.OG, seorang dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta, menekankan pentingnya ibu hamil untuk mengendalikan berat badan selama masa kehamilan.

“Menurut penelitian, kenaikan berat badan selama kehamilan berpengaruh pada hasil kehamilan itu sendiri. Misalnya, bayi bisa memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), berat badan berlebih, preeklamsia, tekanan darah tinggi, dan lain-lain,” jelas Natasya dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, Natasya menyarankan agar ibu hamil memahami cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT. Status nutrisi ibu sangat diperlukan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi gizi yang tepat. Menurut Natasya, jika seorang ibu memiliki berat badan kurang proporsional, dia bisa mengalami kenaikan berat badan hingga 18 kg selama hamil. Jika berat badannya normal, kenaikan yang dianjurkan adalah 16 kg. Bagi yang kelebihan berat badan, kenaikan yang diperbolehkan hanya 11,5 kg, dan bagi yang mengalami obesitas, kenaikannya harus dibatasi hingga 9 kg selama hamil.

Selain mengontrol berat badan, Natasya juga menekankan pentingnya memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh ibu hamil sejak awal kehamilan. Sebab, otak dan jantung janin sudah mulai terbentuk sejak usia kehamilan tiga hingga empat minggu. “Intinya, baik kelebihan maupun kekurangan nutrisi sama-sama tidak baik. Jika kekurangan nutrisi, ibu dan janin bisa mengalami gizi buruk, yang berisiko menyebabkan BBLR, prematur, stunting, dan gangguan perkembangan,” jelas Natasya.

Sebaliknya, kelebihan nutrisi hingga menyebabkan ibu mengalami diabetes mellitus selama kehamilan dapat membuat janin mengalami kelebihan berat badan. Jika bayi lahir dengan berat badan berlebih, risiko mengalami sesak napas dan masuk ke Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) meningkat. Natasya juga menekankan pentingnya menjaga diet yang ideal mulai dari masa kehamilan hingga selesai menyusui. Asupan nutrisi yang harus diperhatikan meliputi zat besi, vitamin D, yodium, folat, dan B12. (ant)
 
 


Berita Lainnya