Kesehatan

Vitamin D Dapat Cegah Alergi Berulang pada Anak

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
08 September 2024 15:30
Vitamin D Dapat Cegah Alergi Berulang pada Anak
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran Bandung dr. Yoga Yandika Sp.A (tengah) dalam gelar wicara bersama Kalbe Prove D3 di Jakarta.

JAKARTA - Dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran Bandung, dr. Yoga Yandika Sp.A, menyampaikan pemberian vitamin D secara rutin setiap hari dapat membantu mengurangi risiko alergi berulang pada anak karena menjaga kesehatan saluran pernapasan.

"Vitamin D dapat mengurangi kejadian alergi. Jadi, jika anak sering batuk pilek, salah satu vitamin yang bisa diberikan adalah vitamin D. Harapannya, vitamin ini memperkuat saluran pernapasan sehingga risiko alergi berkurang, karena batuk pilek pada anak sering disebabkan oleh alergi," ujar Yoga dalam acara Kalbe Prove D3 di Jakarta, Sabtu.

Ia juga menjelaskan bahwa anak yang sering mengalami alergi berulang, seperti ruam kulit, batuk pilek, atau sering buang air besar, disarankan untuk memeriksa kadar vitamin D dalam darah. Biasanya, kadar vitamin D pada anak dengan kondisi tersebut akan rendah. Pemberian vitamin D dalam dosis yang tepat dapat menurunkan reaksi alergi, sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang anak.

Reaksi alergi dapat menguras energi anak untuk melawan alergen, sehingga tidak cukup energi yang tersisa untuk pertumbuhan optimal. Akibatnya, meskipun makan banyak, berat badan anak tidak bertambah.

Yoga menambahkan bahwa kecukupan vitamin D membantu anak tumbuh dengan berat badan yang ideal.

"Alergi menyebabkan peradangan kecil di saluran pencernaan, yang mengurangi penyerapan nutrisi. Jadi, meskipun anak makan banyak, berat badannya tidak naik. Salah satu yang dievaluasi adalah kadar vitamin D," jelasnya.

Yoga menjelaskan bahwa kadar vitamin D normal baik untuk anak maupun dewasa adalah antara 30-100 IU. Insufisiensi terjadi jika kadarnya antara 20-30 nanogram per mililiter (ng/mL), sedangkan defisiensi vitamin D terjadi di bawah 20 ng/mL. Untuk memenuhi kadar vitamin D ini, paparan sinar matahari UV B sekitar pukul 11 siang hingga 1 siang bisa membantu, namun tidak selalu mencukupi. Oleh karena itu, suplemen tambahan diperlukan, baik dalam bentuk sirup, tetes, atau tablet, sesuai kondisi dan kadar vitamin D dalam darah.

Bagi anak usia 0-1 tahun dengan kadar vitamin D normal, Yoga menyarankan dosis 400 IU per hari. Untuk anak di atas 1 tahun, dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 600 IU per hari. "Dosis pemeliharaan adalah 600 IU. Jika anak usia 0-1 tahun mengalami defisiensi vitamin D, berikan 2000 IU, sedangkan untuk anak di atas 1 tahun, berikan 4000 IU setiap hari di pagi hari, karena lebih mudah diserap pada pagi hari. Pada malam hari, itu dapat mempengaruhi siklus tidur anak," jelasnya. (ant)

 


Berita Lainnya