Internasional

PARAH! Begini Cara Trump Ancam Mesir Biar Mau Tampung Warga Gaza

Amerika Serikat Diduga Gunakan Krisis Air Mesir untuk Tekan Kairo Soal Relokasi Warga Gaza

Redaksi — Satu Indonesia
4 hours ago
PARAH! Begini Cara Trump Ancam Mesir Biar Mau Tampung Warga Gaza
Reruntuhan akibat serangan brutal tentara penjajah Israel di Gaza (Foto: Istimewa)

MESIR — Amerika Serikat (AS) dilaporkan memanfaatkan krisis keamanan air Mesir sebagai "senjata diplomatik" untuk menekan Kairo agar mendukung rencana kontroversial pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. Laporan ini diterbitkan oleh The New Arab, edisi bahasa Arab Al-Araby Al-Jadeed.

Selama kunjungan ke Kairo pada Rabu lalu, seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Kepala Intelijen Umum, Hassan Rashad. Diskusi tersebut tidak hanya mencakup isu relokasi warga Gaza tetapi juga perselisihan terkait Bendungan Grand Renaissance Ethiopia. Beberapa sumber mengungkapkan bahwa AS mengaitkan dukungan mereka dalam penyelesaian krisis bendungan dengan kerja sama Mesir terkait relokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

Mesir Tolak Tekanan Diplomatik AS

Meskipun menghadapi tekanan kuat, pejabat Mesir dengan tegas menolak usulan Trump terkait "pembersihan" Gaza. Mereka menyoroti risiko politik dan kemanusiaan yang signifikan, mengingat populasi Gaza sebelum perang mencapai 2,3 juta jiwa. Mesir juga menyuarakan kekhawatiran tentang implikasi jangka panjang dari rencana tersebut terhadap stabilitas kawasan.

Utusan AS juga mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan dua pemimpin partai politik di Mesir untuk mengukur respons publik terhadap rencana relokasi tersebut. Menurut Al-Araby Al-Jadeed, pejabat AS mengakui bahwa protes publik Mesir muncul sebagai respons langsung terhadap kebijakan relokasi paksa warga Gaza.

Dukungan Komunitas Arab Kunci Ketahanan Mesir

Seorang sumber diplomatik senior Mesir mengungkapkan bahwa kemampuan Kairo untuk menolak tekanan AS sangat bergantung pada dukungan dari komunitas Arab yang lebih luas. Meski Mesir menunjukkan ketegasan, Trump tetap berkomitmen untuk mendorong agenda ini.

Pejabat Mesir menegaskan keterbukaan mereka untuk mengeksplorasi solusi alternatif yang dapat menjamin keamanan penjajah Israel tanpa perlu menggusur paksa warga Palestina. Dua sumber diplomatik dan politik mengindikasikan bahwa kunjungan utusan AS merujuk pada pertemuan yang disebut Trump pekan lalu saat berbicara kepada wartawan di atas Air Force One. Trump mengklaim telah berdiskusi mengenai rencana ini dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, meskipun klaim tersebut dibantah oleh pejabat Mesir.

Diskusi Perdamaian dan Bantuan Kemanusiaan

Pada Sabtu lalu, Kepresidenan Mesir mengonfirmasi bahwa Presiden Sisi menerima panggilan telepon dari Trump. Juru bicara Kepresidenan Mesir, Mohamed El-Shenawy, menyatakan bahwa diskusi tersebut mencakup penerapan tahap pertama dan kedua dari perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat. Mereka juga menekankan pentingnya percepatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

El-Shenawy menambahkan bahwa Presiden Sisi menegaskan pentingnya mencapai perdamaian abadi di wilayah tersebut. Ia mencatat bahwa komunitas internasional melihat Trump sebagai figur kunci dalam upaya mediasi untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan di Timur Tengah. (mul)


#KrisisGaza #MesirAS #DiplomasiTimurTengah #RelokasiPalestina #BantuanKemanusiaan #DonaldTrump #AbdelFattahElSisi #GazaCrisis #MiddleEastPeace #BreakingNews #KrisisGaza #DiplomasiMesir #TrumpSisi #RelokasiWargaPalestina #BendunganEthiopia #KonflikTimurTengah #GencatanSenjataGaza #BantuanKemanusiaan #IsuGlobal #BeritaInternasional #KrisisGaza #DiplomasiMesir #TrumpSisi #RelokasiWargaPalestina #BendunganEthiopia #KonflikTimurTengah #GencatanSenjataGaza #BantuanKemanusiaan #IsuGlobal #BeritaInternasional


Berita Lainnya