Internasional

Trump Disebut Dukung Usulan Putin 

Kendali Penuh Rusia atas Wilayah Ukraina

Redaksi — Satu Indonesia
7 hours ago
Trump Disebut Dukung Usulan Putin 
MENDUKUNG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan mendukung usulan Presiden Rusia Vladimir Putin.

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan mendukung usulan Presiden Rusia Vladimir Putin agar Moskow mengambil kendali penuh atas dua wilayah di Ukraina. Trump juga disebut setuju dengan rencana Putin untuk membekukan garis depan di dua wilayah lain yang hanya sebagian dikuasai Rusia. Informasi ini disampaikan seorang sumber kepada AFP.

Dilansir AFP, Minggu (17/8/2025), sumber tersebut menyebut Putin secara de facto menuntut agar Ukraina meninggalkan Donbas, yang mencakup wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur. “Trump cenderung mendukungnya,” ujar sumber itu.

Sehari sebelumnya, Sabtu (16/8/2025), Trump telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta sejumlah pemimpin Eropa mengenai hasil pembicaraannya dengan Putin pada Jumat (15/8/2025).

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan memberikan konsesi teritorial apapun, karena terikat konstitusi. Namun, ia juga membuka kemungkinan membahas persoalan tersebut dalam pertemuan trilateral dengan Trump dan Putin.

Dua pejabat senior Eropa yang dikutip The New York Times juga menyebut Trump mendukung rencana Putin. Menurut mereka, usulan itu berarti “mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia, alih-alih menempuh gencatan senjata.”

Sementara itu, The Financial Times melaporkan bahwa Putin telah menyampaikan kepada Trump bahwa Rusia bersedia membekukan garis depan yang tersisa apabila tuntutan utamanya dipenuhi. Pesan ini kemudian diteruskan langsung Trump dalam panggilan teleponnya pada Sabtu.

Sumber AFP menambahkan, pejabat AS menyebut bahwa jika tuntutan Rusia diterima, maka Putin tidak akan melanjutkan serangan di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia. Hal itu dapat menciptakan semacam pembekuan konflik di sana. “Namun, secara de facto, semuanya akan bergantung pada janji Putin,” kata sumber tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada September 2022, beberapa bulan setelah invasi, Rusia mengklaim telah mencaplok empat wilayah Ukraina meski belum sepenuhnya menguasai satupun. Saat ini, pasukan Rusia menduduki hampir seluruh Lugansk dan sebagian besar Donetsk, termasuk ibu kota regionalnya. (sa)


Berita Lainnya