Pemilu 2024
Menuju Istana, Anies Siap Memeratakan Pembangunan
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan resmi mendaftarkan diri sebagai calon presiden peserta Pemilu 2024 bersama pasangan bakal calon wakil presidennya yakni Muhaimin Iskandar di KPU RI, Jakarta, Kamis (19/10/23).
Anies bertekad untuk memperjuangkan kesetaraan pembangunan sehingga kemajuan yang terjadi di Indonesia bisa dirasakan oleh seluruh rakyat, bukan hanya di wilayah Jawa, melainkan juga wilayah-wilayah di luarnya dengan menjangkau seluruh pelosok negeri.
Ia ingin semua masyarakat Indonesia yang jumlahnya mencapai lebih dari 270 juta jiwa memiliki kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang baik, pelayanan kesehatan yang baik, kebutuhan pokok yang murah serta terjangkau, dan juga untuk bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik.
Anies resmi dideklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai bakal calon presiden (bacapres) untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada 3 Oktober 2022 yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Selanjutnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut memutuskan untuk mengusung Anies sebagai bakal capres di Pemilu 2024, hingga akhirnya terbentuk Koalisi Perubahan.
NasDem dan PKB mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sebagai bakal capres-cawapres di Surabaya pada 2 September 2023.
Deklarasi tersebut diselenggarakan di Hotel Yamato karena terinspirasi oleh perjuangan arek Surabaya yang merobek bendera Belanda bagian warna biru sehingga menjadi Bendera Merah Putih, pada 19 September 1945.
Pendidikan dan karier
Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ia mulai mengenyam pendidikan pada usia 5 tahun dengan bersekolah di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada, Kota Yogyakarta.
Menginjak usia enam tahun, Anies bersekolah di SD Negeri Percobaan 2, Kabupaten Sleman, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 5 Yogyakarta.
Sejak SMP Anies bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menduduki jabatan pengurus Bidang Hubungan Masyarakat. Setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama, Anies memilih untuk meneruskan pendidikannya di SMAN 2 Yogyakarta.
Di bangku SMA dirinya pun tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 pelajar Ketua OSIS seluruh Indonesia.
Pada tahun 1987, Anies terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar sarjana ekonomi dari FE UGM Yogyakarta dan gelar master serta doktor dalam bidang Keuangan dan Pembangunan Internasional dari Universitas Maryland, Amerika Serikat.
Ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan, juga seorang dosen di IKIP Yogyakarta (kini UNY).
Setelah mengenyam pendidikan di bidang ilmu politik dan pemerintahan, Anies berkarir sebagai akademisi.
Sejak 15 Mei 2007, ia resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan berakhir di tahun 2015 atau selama kurang lebih 8 tahun, dan sempat menggagas gerakan Indonesia Mengajar.
Anies kemudian ikut serta dalam konvensi calon presiden yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat pada tahun 2013.
Karier politik Anies dimulai ketika dirinya dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober 2014.
Perannya sebagai Menteri Pendidikan banyak mencuri perhatian karena komitmennya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Satu di antaranya adalah mendorong program-program seperti Gerakan Literasi Nasional dan Gerakan Sekolah Ramah Anak, yang bertujuan untuk meningkatkan standar pendidikan di seluruh negeri.
Pada 2017, Anies Baswedan memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, bersama wakilnya Sandiaga Salahuddin Uno yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Dalam pemilihan tersebut, Anies dan Sandiaga yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS berhasil mengalahkan petahana saat itu yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pada saat itu, Anies berjanji untuk menjalankan pemerintahan yang lebih inklusif dan menjalankan program-program pro-rakyat.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies mengusung berbagai program dan kebijakan yang kontroversial. Salah satu kebijakan yang paling mencolok adalah larangan reklamasi pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta.
Keputusan ini sontak mendapatkan dukungan dari sebagian besar masyarakat Jakarta yang prihatin akan dampak lingkungan dan sosial dari proyek reklamasi teluk seluas 514 km persegi tersebut, di mana di dalamnya bermuara 13 sungai yang membelah kota Jakarta
Anies Baswedan juga mendorong inisiatif-inisiatif untuk membangun infrastruktur dan mengatasi banjir yang sering mengganggu kota Jakarta, seperti dengan membangun sumur resapan dan pembangunan tanggul di wilayah pesisir utara ibu kota.
Selain itu, dia memperkenalkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk membantu warga ekonomi lemah mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, serta mengubah sistem sewa rumah susun.
Ia juga membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), dan melanjutkan janji kampanyenya dengan mengimplementasikan program pembentukan wirausahawan baru melalui One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship atau OK Oce.
OK Oce adalah program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berusaha melakukan pembinaan kewirausahaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di bawah Sudin Koperasi dan UMKM. Pada 2018, program ini mendapat alokasi dana sebesar Rp82 Miliar untuk membangun pusat pembinaan di gedung pemerintah tingkat kecamatan.
Pada September 2022, Anies menyatakan bahwa dirinya siap mencalonkan diri menjadi Presiden RI pada pemilihan presiden tahun 2024. Ia dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai NasDem pada Oktober 2022, atau beberapa bulan sebelum tahapan pemilihan presiden secara resmi dimulai.
Gelar dan penghargaan
Anies Baswedan menerima sejumlah gelar kehormatan dari dalam negeri. Banyak penghargaan yang diterima sejak tahun 2013 yang terdiri atas The Golden Awards oleh Rakyat Merdeka, Dompet Dhuafa Award, Anugerah Hari Sastra Indonesia Kategori Tokoh Inspiratif, kemudian Anugerah Integritas Nasional oleh Komunitas Pengusaha, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Gelar juga didapatkan dari Badan Musyawarah Betawi (Bamus) yakni sebagai “Abang” pada 2017 dan “Pemuka Utama Budaya Betawi” di 2021. Ia juga mendapat penghargaan sebagai Gubernur Terbaik untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di 2021.
Sementara di 2022, Anies mendapat gelar tokoh Persatuan Pembangunan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Provinsi DKI Jakarta, selain juga sebagai Tuan Penata Negara oleh masyarakat adat Tulang Bawang Barat, Lampung.
Tidak hanya dari dalam negeri, penghargaan dan pengakuan kepada Anies Baswedan juga diberikan dari sejumlah negara luar seperti Amerika Serikat sebagai Gerald Maryanov Award oleh Departemen Ilmu Politik Universitas Northern Illinois, 100 Intelektual Publik Dunia oleh Foreign Policy, serta Young Global Leaders.
Kemudian dari Jepang yakni Nakasone Yasuhiro Award dan 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia oleh Foresight, hingga Yordania juga turut memberikan penghargaan kepada Anies sebagai 500 Muslim Berpengaruh di Dunia oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center.
Menelusuri rekam jejak perjalanan pendidikan dan karier Anies, tak heran jika banyak masyarakat Tanah Air yang memberikan dukungan kepadanya untuk ikut maju dalam Pilpres 2024.
Maju dalam Pilpres 2024, Anies bersama pasangannya Muhaimin Iskandar, harus berhadapan dengan lawannya yang juga tak kalah populer dan kompeten, seperti pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maupun Prabowo Subianto bersama pasangan yang nantinya juga segera ditentukan. (ant)