Laporan Khusus

Viral Dijuluki Kerajaan Siluman Kelelawar, Begini Tanggapan Desainer Istana Garuda IKN

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Agustus 2024 18:30
Viral Dijuluki Kerajaan Siluman Kelelawar, Begini Tanggapan Desainer Istana Garuda IKN
Viral postingan netizen yang menyebut Istana Garuda di IKN mirip "Kerajaan Siluman Kelelawar"

JAKARTA - Desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, mengungkapkan bahwa desain Istana tersebut dirancang untuk mencerminkan kewibawaan, bukan untuk menghadirkan aura mistis.

"Jika ada yang menganggapnya memiliki aura mistis, itu terserah mereka, tapi tujuan utama kami adalah menciptakan sebuah Istana yang berwibawa," ujar Nyoman di Jakarta, Sabtu. Nyoman menekankan bahwa pembangunan Istana tidak bisa disamakan dengan membangun rumah atau gedung biasa. Istana harus mencerminkan karakteristik bangsa itu sendiri.

"Kita harus membangun Istana dengan ciri khas kita, bukan seperti rumah biasa yang terbawa pengaruh kolonial," tambahnya. Sebagai perancang utama Istana Garuda, Nyoman menegaskan bahwa ia tidak ingin ada kesamaan antara Istana dan bangunan lain seperti rumah atau hotel yang sudah ada.

"Istana ini harus berbeda dengan bangunan-bangunan lain, termasuk yang sudah ada. Saya tidak ingin ada kesamaan," katanya tegas. Nyoman juga menjelaskan mengenai warna gelap yang terlihat pada Istana. Bagian depan Istana menggunakan kuningan yang secara alami akan berubah menjadi hijau akibat oksidasi.

"Karena kelembapan alam kita, warna kuningan ini akan perlahan berubah menjadi biru toska," jelasnya. Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan bahwa rangka belakang Istana menggunakan perforated steel, yaitu plat baja berlubang yang tahan terhadap cuaca. Warna ini mampu bertahan hingga ratusan tahun. "Awalnya warnanya merah, tapi seiring waktu dan cuaca, warnanya akan semakin gelap. Ini sudah terbukti bisa bertahan selama ratusan tahun," paparnya.

Nyoman memberikan contoh jembatan-jembatan di Amerika, terutama di New York, yang sering kali memiliki warna serupa dengan warna yang digunakan pada Istana Garuda IKN. "Jika orang menganggap warna gelap itu tidak menarik, mungkin mereka terbiasa melihat warna emas yang menyala. Tapi saya tidak ingin seperti itu," tegas Nyoman.

Sebelumnya, viral di media sosial pernyataan netizen yang menilai bangunan Istana Garuda di IKN Nusantara seperti "Kerajaan Siluman Kelelawar" dengan aura mistis. Ungkapan  netizen tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram Sisiterang.Oficial. Akun tersebut memuat foto dan kutipan netizen yang menyebutkan narasi Kerajaan Siluman Kelelawar. Kemudian diunggah pula status dengan narasi:

Cuplikan video Istana Presiden di IKN tersebut, tampaknya diambil dengan menggunakan bantuan drone. Terlihat jelas bagaimana penampakan suasana Istana Presiden di IKN. Namun sayangnya, alih-alih mendapatkan apresiasi dari rakyat, penampakan Istana Presiden di IKN ini malah disebut-sebut layaknya kerajaan siluman kelelawar.

"Sorry to say.... Kok auranya mistis yaaakk.... Kek kerajaan siluman kelelawar," tulis netizen. Pendapat salah satu netizen ini, lantas menjadi perdebatan di kalangan netizen lainnya. Akan tetapi, sebagian besar netizen juga menyebut pembangunan Istana Presiden di IKN penuh kontroversi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa warna patung Garuda raksasa yang menghiasi Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menyerupai Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali seiring berjalannya waktu. "Menurut Pak Nyoman Nuarta, desainer patung garuda di Istana IKN, patung ini akan berubah menjadi hijau seperti GWK setelah mengalami oksidasi," kata Basuki saat ditemui di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.

Patung garuda raksasa di Istana Garuda IKN terbuat dari perunggu dan dilapisi cairan. Setelah proses oksidasi, warna patung akan berubah menjadi hijau, mirip dengan warna patung di GWK, Bali. Basuki menekankan bahwa proses oksidasi ini memerlukan waktu.

Sebelumnya, Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin menyatakan bahwa pembangunan Istana Garuda dengan lambang garuda yang menghadap ke depan menunjukkan fokus pembangunan yang lebih terpusat di Indonesia, bukan hanya di Jawa. "Lambang garuda di Istana Garuda IKN menatap ke depan, menandakan bahwa IKN adalah pusat pembangunan Indonesia, bukan lagi hanya Jawa," kata Alimudin dalam ASN Festival 2024 di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Sabtu (3/8).

Alimudin menambahkan bahwa arah kepala garuda di Istana Garuda IKN, yang menghadap ke depan dan bukan ke samping, mencerminkan upaya pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa. "Dulu, pada era Orde Baru, dikatakan bahwa daerah barat lebih maju dibanding timur karena garuda melihat ke kanan. Kini, garuda di IKN menatap ke depan, simbol perubahan dan pemerataan pembangunan," ujarnya. (ant/IG)
 

 


 


Berita Lainnya