Pemilu 2024

PPP : Difabel Bisa Maju Sebagai Calon Anggota Legislatif

Redaksi — Satu Indonesia
13 November 2023 10:05
PPP : Difabel  Bisa Maju Sebagai Calon Anggota Legislatif
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kiri) bersama caleg penyandang disabilitas Sikdam Hasyim Gayo di Jakarta, Sabtu (11/11/2023). (Foto: ANTARA)

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi peluang bagi para penyandang disabilitas untuk maju sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2024.

"Para penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama untuk dipilih dan memilih dalam pesta demokrasi lima tahunan," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin(13/11/23).

Untuk Pemilu Serentak 2024, Mardiono menyebutkan PPP menargetkan memperoleh 11 juta suara, 50 kursi DPR RI, dan 2.000 kursi legislatif secara nasional.

Sementara itu, Sikdam Hasyim Gayo, salah seorang caleg PPP Daerah Pemilihan (Dapil) II Aceh sekaligus penyandang disabilitas tuna netra, mengaku termotivasi untuk menjadi wakil rakyat guna memperjuangkan aspirasi kelompok difabel.

"Di Indonesia, ada sekitar 22 juta penyandang disabilitas tuna netra, tuna rungu, dan lainnya. Mayoritas dari mereka masih terdiskriminasi untuk mendapatkan pendidikan yang baik, pekerjaan layak, akses, dan lain-lain. Itu alasan saya ingin memperjuangkan mereka lewat PPP," kata Sikdam.

Sikdam merasa yakin berjuang bersama PPP karena partai berlambang Ka'bah itu memiliki enam prinsip perjuangan, yang salah satunya ialah prinsip persamaan.

Menurut dia, prinsip persamaan mencerminkan sikap setara dan terbuka bagi siapa saja, termasuk kelompok difabel.

"Prinsip PPP adalah persamaan. Bagi saya, inklusif artinya terbuka. PPP salah satu partai paling ramah disabilitasnya di Indonesia dan terbukti pada Pemilu 2024 yang terbanyak mencalonkan PPP," ujarnya.

Sikdam merupakan caleg berprestasi dan telah lulus pendidikan hingga pascasarjana.

Sikdam sering menjadi pembicara pada forum berskala nasional maupun internasional, mengurus lembaga swadaya, mengajar, hingga berkesempatan bertemu langsung dengan keluarga kerajaan Inggris.

Dia juga mendapatkan penghargaan International Award for Young People dari Pangeran Philip tahun 2014, di mana dia menjadi difabel pertama penerima penghargaan tersebut. (ant)


Berita Lainnya