Opini
Pilih Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Terbaik
Oleh: Musni Umar, Sosiolog
JAKARTA - Jakarta adalah miniatur Indonesia. Tidak ada etnis, suku, dan agama yang ada di Indonesia, yang tidak ada di Jakarta.
Dari aspek struktur sosial, Jakarta tempat tinggalnya mereka yang tergolong high class (upper class), middle class, lower class dan Lower-Lower class.
Selain itu, dari aspek struktur kekuasaan, Jakarta tempat tinggal dan berkantor Presiden, Wakil Presiden, para menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung. Begitu pula, Jakarta tempat tinggal dan berkantor Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua BPK, Ketua MK, Ketua KPK dan Ketua Mahkamah Agung.
Juga dari aspek politik, Jakarta tempat kantor pusat partai politik dan pimpinannya, pusat pertarungan kekuasaan, serta tempat berkantornya Duta Besar negara-negara sahabat. Dari aspek ekonomi, Jakarta tempat berkantor para konglomerat, organisasi dunia usaha seperti Kadin Indonesia, Apindo, HIPPI, Hipka dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, Jakarta merupakan pusat pertarungan dalam segala bidang kehidupan termasuk dalam memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Aspek Suku dan Agama
Warga Jakarta sangat plural (majemuk). Jumlah keseluruhan penduduk Jakarta pada Semester 1 Tahun 2024 sebanyak 11.135.191 jiwa. Dari jumlah tersebut, jika dilihat dari aspek suku, maka persentase jumlahnya dapat diperincikan sebagai berikut:
1. Suku Jawa= 36,16%
2. Suku Betawi= 27,65%
3. Suku Sunda= 15,27%
4. Suku Tionghoa= 5,53%
5. Suku Batak= 3,61%
6. Suku Minang= 3,18%
Kemudian dari aspek agama, populasi pemeluk agama di DKI Jakarta sebagai berikut
1) Islam: 83,68%
2) Kristen: 12,53%
3) Protestan: 8,60%
4) Katolik: 3,93%
5) Buddha: 3,59%
6) Hindu: 0,18%
7) Konghucu: 0,02%
Memilih Paslon Terbaik
Setidaknya ada 10 alasan, warga Jakarta wajib memilih pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur yang terbaik.
Pertama, paling mumpuni bisa mengamalkan Sila Ketuhanan Yang Esa. Indikatornya, kalau muslim, keduanya mengamalkan salat lima waktu.
Kedua, paling mumpuni mengamalkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena Islam mengajarkan untuk melindungi dan menjaga manusia (hifzunnaas), menegakkan keadilan (Al amru bil Adli) dan mengamalkan akhlak mulia sebagai bagian dari memiliki adab, budi bahasa yang baik, dan berlaku sopan.
Ketiga, bisa menjaga, merawat dan mewujudkan persatuan Indonesia di Jakarta karena didukung kekuatan politik yang besar dan pemerintah pusat. Tidak mudah satu partai bisa mewujudkan persatuan warga Jakarta yang heterogen.
Keempat, dapat mewujudkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Tidak mudah petugas partai bisa mewujudkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Kelima, bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta. Ini tantangan tidak mudah, tetapi harus diwujudkan karena merupakan perintah yang tercantum dalam sila ke-5 dari Pancasila.
Keenam, bibit paslon gubernur-wakil gubernur harus terang benderang dari keturunan yang saleh dan baik-baik. Begitu pula bebet yaitu sosial ekonomi harus mumpuni dan terakhir bobotnya yaitu pendidikan dan kiprah harus mumpuni. Salah satu paslon gubernur-wakil gubernur yang mumpuni yaitu Ridwan Kamil, S1 di ITB dan S2 di University of California, Berkeley, Amerika pada tahun 1999-2001 dan mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Glasgow, Inggris. Begitu juga Suswono pendidikannya mumpuni: S1, S2 dan S3 dari IPB University.
Ketujuh, menjadi contoh teladan dalam segala aspek, yang bisa menginspirasi kaum muda untuk menggapai cita-cita tinggi lagi mulia.
Kedelapan, bisa melanjutkan jejak Anies Baswedan yang menjadikan Jakarta sebagai kota global yang selama dua tahun ini tidak jalan karena PJ gubernur kurang mampu berbahasa Inggris dan tidak memiliki jaringan internasional.
Kesembilan, dapat mengubah Jakarta lebih indah dan mengagumkan yang telah dirintis oleh Anies Baswedan selama memimpin Jakarta 2017-2022. Juga wakilnya mampu menyediakan pangan karena Jakarta kebutuhan pangan warga Jakarta hampir semuanya di datangkan dari daerah lain atau diimpor.
Kesepuluh, bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta. Keadilan sosial merupakan pekerjaan paling menantang karena selama 79 tahun Indonesia merdeka belum bisa direalisasikan.
Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya pemilih di Jakarta, sehingga sukses memilih pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta dalam pemilihan kepala daerah 27 November 2024 yang terbaik agar mampu membawa Jakarta warganya lebih maju dan sejahtera.