Opini

Idul Fitri Taburkan Semangat Berbagi 

Oleh: Musni Umar

Musni Umar — Satu Indonesia
30 Maret 2025 08:07
Idul Fitri Taburkan Semangat Berbagi 
Ilustrasi - Idul Fitri 1446 Hijriah (Foto: Istimewa)

IDUL FITRI merupakan hari raya bagi umat Islam setelah melaksanakan puasa ramadhan sebulan penuh. Tahun ini hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H bertepatan dengan 31 Maret 2025.


Dalam Islam, ada dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Di Indonesia, hari raya Idul Fitri disemarakkan dengan mudik untuk bersilaturahmi. Sementara Idul Adha disemarakkan dengan menyembelih hewan.


Sebagaimana diketahui, Idul Fitri merupakan puncak dari ibadah puasa ramadhan sebulan penuh yang diisi dengan shalat Isya berjamaah dilanjutkan shalat tarawih, membaca Alquran, i'tikaf di Masjid dan berbagai amalan baik yang saya sebut "berbagi". 


Mereka yang mengamalkan ibadah puasa ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, akan menjadi hamba Allah yang Muttaqin. Salah satu ciri hamba Allah yang Muttaqin ialah suka berbagi.


Budaya Berbagi 


Menurut saya, ciri orang yang Muttaqin yang sangat penting ialah selalu memelihara, menjaga, merawat dan meningkatkan hablum minallah dan hablum minannas (hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia).


Wujud hablum minallah ialah mengamalkan perintah salat lima waktu, mengeluarkan zakat, puasa ramadhan dan melaksanakan ibadah haji yang mampu secara fisik dan ekonomi. Selain itu, mengamalkan  segala perintah dan menjauhi segala larangannya. 


Sedang wujud hablum minannas adalah memelihara, menjaga dan merawat dan terus meningkatkan hubungan baik dengan sesama manusia. Wujud dari hablun minannas tidak terbatas yang disebutkan di atas, tetapi juga  "berbagi". 


Pertanyaannya "berbagi" apa? Menurut saya setiap orang bisa berbagi. Pertama, mereka yang kaya bisa berbagi dengan membayar zakat fitrah,  zakat harta, berinfaq dan bersedekah. "Berbagi" tidak saja pada bulan ramadhan, tetapi sepanjang hidup kita, kecuali bayar zakat fitrah hanya pada bulan ramadhan atau menjelang shalat Idul Fitri.


Kedua, mereka yang berilmu bisa berbagi ilmu dengan mengajar di sekolah dan perguruan tinggi. Mereka juga bisa berbagi dari rezeki yang diperoleh dengan mengeluarkan infaq dan shadaqah.


Ketiga, pekerja dalam arti luas, setelah memperoleh gaji atau gajian, keluarkan infaq dan shadaqah.


Keempat, petani dan nelayan, dari hasil pertanian dan mencari ikan, bisa berinfaq dan bersedekah walaupun kecil.


Kelima, usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM) bisa berbagi dengan mengeluarkan infaq dan shadaqah. Kecil ataupun besar infaq yang dikeluarkan tidak masalah, yang penting berinfaq.


Keenam, orang miskin juga bisa "berbagi" dengan tenaganya. Dengan tenaga dan pikiran, bisa "berbagi" untuk membantu orang yang sedang membutuhkan bantuan.


Singkat kata setiap orang bisa "berbagi" untuk membantu sesama manusia karena menurut Nabi Muhammad SAW: Khairunnas anfa'uhum linnas "Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat terhadap sesama manusia".

Penulis adalah Sosiolog,  Cendekiawan Muslim dan Dosen


Berita Lainnya