Laporan Khusus
Forum Tanah Air Kecam Aksi Anarkis, Serukan Dialog dan Penegakan Hukum

JAKARTA - Forum Tanah Air (FTA), organisasi diaspora Indonesia lintas negara dan benua, menyampaikan pernyataan sikap keras menanggapi gelombang kerusuhan dan aksi anarkis yang terjadi di beberapa wilayah Tanah Air.
Dalam pernyataan resmi yang ditandatangani Ketua Umum Tata Kesantra, Ketua Harian Donny Handricahyono, dan Sekjen Ida N. Kusdianti pada Senin (01/09/25), FTA menegaskan penolakan total terhadap segala bentuk anarkisme, perusakan fasilitas publik, hingga penjarahan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang disebut berlindung di balik aksi damai.
“Aspirasi rakyat harus disampaikan dengan tertib dan bermartabat. Tindakan anarkis maupun penjarahan bukanlah perjuangan aspirasi, melainkan tindak pidana yang merusak citra bangsa,” tegas Ketua Umum FTA Tata Kesantra.
FTA juga menyoroti dampak serius kerusuhan terhadap citra Indonesia di mata dunia. Menurut mereka, kekacauan yang terjadi bisa membuat investor asing ragu menanamkan modal, sehingga berimbas pada peluang kerja dan perbaikan ekonomi rakyat.
Dalam sikap resminya, FTA menyampaikan tujuh poin penting:
1. Menolak aksi anarkis dan penjarahan yang merusak fasilitas umum.
2. Mengkritisi dampak buruk kerusuhan terhadap iklim investasi dan ekonomi nasional.
3. Menegaskan aspirasi harus disampaikan damai melalui jalur konstitusional.
4. Mendukung penegakan hukum tegas dan adil, termasuk terhadap aktor intelektual maupun aparat yang menyalahgunakan wewenang.
5. Mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga persatuan.
6. Menekankan pentingnya dialog dan musyawarah sebagai jalan penyampaian aspirasi.
7. Mengecam tindakan aparat yang sewenang-wenang hingga menimbulkan korban jiwa maupun luka.
FTA menegaskan, Indonesia saat ini membutuhkan stabilitas politik dan keamanan untuk menjaga citra bangsa sekaligus memperkuat fondasi ekonomi. “Bangsa ini hanya bisa maju jika aspirasi rakyat disampaikan dengan damai, bukan dengan kekacauan,” Ujar Sekjen FTA Ida N Kusdianti menutup pernyataan sikap Forum Tanah Air dalam persoalan bangsa saat ini. (mul)