Pemilu 2024

Wacana Koalisi Kubu Anies-Ganjar Sinyal Perlawanan Potensi Kecurangan

Sulitkan Paslon 2 Menangkan Pilpres

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 Januari 2024 16:44
Wacana Koalisi Kubu Anies-Ganjar Sinyal Perlawanan Potensi Kecurangan

PADANG - Pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Profesor Asrinaldi, menganggap wacana pembentukan koalisi antara kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD sebagai sinyal perlawanan dan langkah antisipatif terhadap potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.

Menurut Profesor Asrinaldi, tindakan membentuk poros koalisi ini merupakan respons terhadap ketidaknetralan yang dianggap tidak sesuai harapan dari pihak yang seharusnya netral. Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari kubu 01 dan 03 menunjukkan indikasi kekecewaan terhadap petinggi negara terkait netralitas.

"Dengan membentuk koalisi, kubu tersebut dianggap menyatukan kekuatan politik untuk mengawal pemilu agar berlangsung secara jujur, adil, dan berintegritas," ungkap Asrinaldi. Asrinaldi menyatakan hal ini bisa dianggap sebagai bentuk perlawanan yang seharusnya disadari oleh kelompok 02.

Asrinaldi meyakini terbentuknya koalisi ini dapat membuat kubu 02 kesulitan untuk memenangkan pemilihan presiden lima tahunan, terutama jika pemilihan presiden berlangsung dalam dua putaran.

Dalam pandangan Asrinaldi, langkah koalisi juga bisa dianggap sebagai respons balik dari PDI-P yang merasa dikecewakan oleh Jokowi. Pembentukan koalisi ini sejalan dengan gagasan perubahan yang terus digaungkan oleh pasangan Anies-Muhaimin.

Meski ada pihak yang meragukan koalisi ini, Asrinaldi berpendapat bahwa hal tersebut hanya berkaitan dengan pembicaraan kepentingan politik semata. Baginya, dalam politik, apa pun mungkin terwujud jika kepentingan yang dikejar sama.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengakui adanya komunikasi formal dan informal antara kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Namun, keputusan untuk meleburkan kubu Anies dan Ganjar akan dipertimbangkan setelah pemungutan suara Pilpres 2024, seiring dengan prinsip bahwa membangun bangsa harus dilakukan secara bergotong-royong. (ant)


Berita Lainnya