Daerah

VIRAL! Guru Hukum Siswa Duduk di Lantai Karena Tunggakan Sekolah

Redaksi — Satu Indonesia
11 Januari 2025 10:43
VIRAL! Guru Hukum Siswa Duduk di Lantai Karena Tunggakan Sekolah
Ibu dari siswa yang dihukum karena belum bayar SPP (Foto: Istimewa)

MEDAN -  kembali menjadi sorotan nasional setelah insiden yang menimpa seorang murid SD Yayasan Abdi Sukma, MI (10), viral di media sosial. Bocah kelas IV ini dihukum duduk di lantai selama proses belajar-mengajar selama tiga hari berturut-turut (6-8 Januari 2024). Tindakan tersebut dilakukan oleh wali kelas bernama Haryati, dengan alasan menunggak pembayaran uang sekolah sebesar Rp180 ribu.

Hukuman Tidak Manusiawi Tuai Kritik Tajam
Tindakan Haryati menuai kecaman luas dari masyarakat. Ketua Yayasan Abdi Sukma Medan, Ahmad Parlindungan, menyatakan bahwa pihak yayasan langsung memberikan sanksi tegas dengan menghentikan sementara Haryati dari kegiatan mengajar.

"Kami memutuskan untuk memberikan skorsing kepada wali kelas yang bersangkutan sampai waktu yang ditentukan," ujar Ahmad, seperti dilansir oleh Tribun Medan, Sabtu (11/01/25).

Ahmad menegaskan, kebijakan menghukum siswa yang menunggak pembayaran sekolah bukanlah aturan resmi dari yayasan. Ia menyebut tindakan Haryati sebagai inisiatif pribadi yang tidak dapat dibenarkan.

"Kami kecewa berat. Tidak ada peraturan tertulis yang mengizinkan hukuman semacam itu," lanjut Ahmad. Menurutnya, semua siswa, baik yang telah membayar maupun yang belum, berhak mendapatkan pendidikan yang sama.

Kisah Pilu di Balik Viral Video
Video MI duduk di lantai kelas telah beredar luas di berbagai platform media sosial, memancing empati dan kemarahan publik. Sang ibu, Kamelia, menceritakan dengan hati pilu bagaimana putranya harus menahan malu dan kesakitan duduk di lantai keramik dari pagi hingga siang selama tiga hari berturut-turut.

"Saya melihat langsung dari pintu kelas bagaimana anak saya diperlakukan seperti itu. Tangisan saya pecah, hati saya hancur," kata Kamelia. Ia menggambarkan rasa sakitnya saat melihat anaknya yang berjalan kaki pagi-pagi untuk belajar, malah dipermalukan di depan teman-temannya.

Proses Mediasi dan Permintaan Maaf
Setelah insiden ini viral, pihak sekolah segera melakukan mediasi dengan keluarga MI. Ahmad menyatakan bahwa mereka telah meminta maaf secara langsung kepada Kamelia.

"Kami sudah meminta maaf dan memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi," ujarnya.

Dampak Sosial dan Harapan Publik
Kasus ini mencerminkan persoalan mendalam dalam sistem pendidikan, termasuk soal kebijakan pembayaran sekolah dan hak anak untuk mendapat pendidikan tanpa diskriminasi. Banyak pihak meminta adanya peraturan yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari perlakuan tidak adil di lingkungan pendidikan.

Tagar dan Reaksi Warganet
Kisah MI memantik kemarahan netizen dengan tagar seperti #StopDiskriminasiPendidikan, #HakAnakBelajar, dan #GuruBijakTrending di Twitter. Banyak yang menuntut pengawasan lebih ketat terhadap praktik pendidikan di sekolah swasta. Insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga integritas dan keadilan dalam dunia pendidikan. Pemerintah diharapkan turun tangan untuk memastikan setiap anak, tanpa memandang kemampuan finansial, bisa mendapatkan hak pendidikan yang layak. (mul)

#StopDiskriminasiPendidikan #HakAnakBelajar #ViralMedan #GuruBijak.


Berita Lainnya