Pemilu 2024
Usai Temui Jokowi, Surya Paloh Dukung Hak Angket Ganjar
JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendukung kubu koalisi Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo yang merencanakan pengajuan hak angket terkait dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Pengajuan hak angket itu merupakan hak konstitusional yang wajib dihormati dan dihargai. Ganjar pun sebagai kader PDIP mempunyai hak konstitusional untuk mewacanakan hal tersebut," kata Surya di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat.
Menurutnya, Koalisi Perubahan pun akan mendukung secara natural pengajuan hak angket itu. Surya juga menghormati langkah yang diambil Anies Baswedan sebagai calon presiden di Koalisi Perubahan, yang beberapa waktu lalu merespons positif wacana Ganjar tersebut.
Dia menilai hubungan antara Koalisi Perubahan dengan kubu PDIP tidak terlalu jauh. Untuk itu, dia menyatakan Koalisi Perubahan sepakat dengan ajakan PDIP untuk menggulirkan hak angket. "Barangkali tiga-tiganya (partai pengusung di Koalisi Perubahan) masih sayang sama PDIP," katanya.
Partai NasDem menyatakan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar siap menggulirkan hak angket bersama PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan para sekjen di Koalisi Perubahan, yakni PKB dan PKS. Menurutnya, semangat para partai itu senada dengan yang dikatakan Anies Baswedan soal hak angket.
"Jadi posisi kami, data sudah siap, hal-hal kecilnya sudah siap, tinggal menunggu tindak lanjutnya kawan-kawan PDIP sebagai partai terbesar, sebagai inisiator, bagaimana selanjutnya," kata Taslim di NasDem Tower, Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/2/2024), sebagai sebuah "jembatan" atau upaya untuk menjembatani sesuatu.
"Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami sampaikan. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi 'jembatan', yang paling penting kan nanti partai-partai lah," ujar Jokowi usai peresmian RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Soedirman dan 20 rumah sakit TNI, di Jakarta, Senin.
Ia tidak memberikan penjelasan rinci tentang apa yang dimaksud dengan menjadi "jembatan". Ketika ditanya lebih lanjut, dia hanya mengatakan dia ingin menjadi "jembatan" bagi semua pihak. "Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya, karena urusan, urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," kata Jokowi.
Dia juga menyebut pertemuannya dengan Paloh adalah pertemuan politik biasa untuk membicarakan masalah politik. Ia merasa tidak perlu menjelaskan siapa yang mengundang atau diundang dalam pertemuan tersebut. Yang terpenting, kata dia, pertemuan itu akan bermanfaat bagi perpolitikan nasional dan negara. "Saya kira dua-duanya (diundang dan mengundang), tidak perlu siapa yang undang, siapa yang (diundang), nggak perlu. Yang penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu," jelas dia.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membenarkan adanya pertemuan antara Jokowi dan Paloh pada Minggu malam (18/2). Ia menjelaskan bahwa pertemuan itu bermula dari permohonan Paloh untuk bertemu dengan Jokowi.
Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, ujar dia, Jokowi mengalokasikan waktunya pada Minggu malam untuk menemui Paloh di Istana Merdeka, Jakarta. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim, menjelaskan bahwa pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi adalah untuk memenuhi undangan makan malam. Ia menyatakan bahwa kehadiran Paloh ke Istana adalah sebatas memenuhi undangan, bukan meminta waktu untuk bertemu secara khusus. (ant)