Makan Makan

Udara Dingin, ”Hajar” Sate Kambing Hanjawar

Mulyana — Satu Indonesia
22 Februari 2024 14:37
Udara Dingin, ”Hajar” Sate Kambing Hanjawar
Sate Kambing Hanjawar Cipanas.

CIANJUR - Mendaki gunung melewati lembah seperti lagu film kartun Ninja Hatori ketika kita naik motor ke arah Cianjur. Menembus hujan, kabut dan dingin dengan isi perut seadanya karena belum makan saat malam saya memulai perjalanan.

Tibalah di lokasi perburuan isi perut kali ini. Yang pasti para penghobi touring maupun ngunyah sudah tahu tempat makan yang selalu ramai tiap hari. Terlihat dari berbagai macam stiker klub motor maupun komunitas yang pernah mencicipi hidangan khas Cianjur ini. Ya inilah dia Sate Kambing Hanjawar. Kali ini saya tidak mewawancarai siapapun karena kondisi perut yang sudah tidak memungkinkan untuk banyak mikir apalagi ngobrol.

Kencot too the bone kalau istilah bahasa Brebes ke barat dikit. Langsung cari tempat duduk yang memang selalu jadi kendala di tempat makan yang selalu ramai tiap hari. Bahkan pukul 20.00 ketika saya sampai pun masih ramai. Padahal weekday. Lokasi rumah makan yang berada di daerah Cipanas sebelum Taman Bunga Cipanas dan dekat dengan jalan raya Cianjur - Bogor ini sangat mudah ditemui karena sudah sangat populer dan ada di peta online.

Ngga salah pilih memang di saat dinginnya cuaca dan bertarung menembus hujan dengan motor. Untuk pembukanya saya pesan minuman bandrek yang segera menghangatkan tenggorokan dan perut yang dingin. Tak lama muncullah hidangan utama yaitu Sate Kambing dan Sop Kambing Hanjawar yang terkenal itu. Langsung saja saya racik dengan jeruk limau dan sambal. Tercium wangi lada putih yang sangat semerbak. Satenya pun sudah terlihat kenyal dan empuknya.

Karena cuaca yang dingin suguhan seperti ini tidak boleh berlama-lama untuk difoto estetik maupun di-review dengan banyak bicara. Jadi langsung saja kita seruput kuah kaldu sop kambing yang berwarna keruh penuh rempah. Sangat kuat rasa kaldu kambing tapi tanpa ada bau prengus. Saya test makan daging yang penuh lemaknya dahulu untuk mengetahui apakah bau prengus atau tidak.

Dan hasilnya...blarr! Empuknya daging dan mudah hancur tanpa ekstra kunyah dipadu dengan kuah kaldu berempah yang enak. Juga rasa jeruk limau dan sambal membuat lidah saya bergoyang riang gembira karena aroma prengus maupun amis daging tidak ada sama sekali. Gurih, lumer, hangat, asam dan pedas menjadi perpaduan ledakan rasa yang lezat. Pantas memang banyak disukai menu masakan di rumah makan ini. Harganya sebanding dengan rasanya. Jauhnya sebanding dengan menu masakan yang memang cocok di udara dingin.

Ada juga menu lain seperti tongseng, sate ati, ayam goreng,nasi goreng dan lainnya seperti tertera di menu Sate Kambing Hanjawar. Jadi untuk yang tidak suka perkambingan jangan khawatir kalau di sana nanti cuma ngiler ngeliatin orang lain makan.

Bahkan yang motoran dan mobilan ber plat B banyak yang makan dimalam itu. Jadi kesimpulannya jadilah bukti akan setia kepada rasa dan konsisten dalam mengolah rasa dengan penuh cinta. Karena cinta tidak mengenal jarak dan lelahnya perjalanan...Uhhhuuy kalau kata Komeng. (mul)


Berita Lainnya