JAKARTA - Sebuah video yang tersebar luas di aplikasi WhatsApp (WA) baru-baru ini menghebohkan publik. Video tersebut menampilkan outlet Mie Gacoan yang disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Narasi yang menyertai video itu mengklaim bahwa penyegelan terjadi karena menu di restoran tersebut mengandung minyak babi.

Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, klaim tersebut terbukti tidak benar. Video penyegelan yang beredar ternyata bukan rekaman baru, melainkan kejadian lama yang terjadi pada Kamis (22/12/2022) lalu. Penyegelan yang dilakukan Satpol PP saat itu tidak ada kaitannya dengan isu kehalalan produk, melainkan karena outlet tersebut belum memiliki izin operasional.

Faktanya, Mie Gacoan telah resmi mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 22 Juni 2023. Direktur PT Pesta Pora Abadi, Harris Kristanto, memastikan bahwa seluruh gerai Mie Gacoan kini telah bersertifikat halal.

"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan MUI terhadap produk kami. Kini, seluruh pabrik dan gerai Mie Gacoan sudah bersertifikat halal, sehingga pelanggan tidak perlu lagi meragukan kehalalan menu yang kami sajikan," ujar Harris.

Polemik terkait sertifikasi halal Mie Gacoan sendiri sebelumnya bukan disebabkan oleh kandungan bahan makanan, melainkan karena penamaan menu yang dianggap kurang sesuai dengan prinsip halal. Nama-nama menu seperti "Mie Iblis" dan "Mie Setan" menjadi sorotan. Setelah dilakukan perubahan nama menjadi "Mie Hompimpa" dan "Mie Gacoan", serta beberapa menu minuman yang juga berganti nama, MUI akhirnya memberikan sertifikasi halal.

Dengan demikian, klaim yang beredar di WhatsApp terkait penggunaan minyak babi di Mie Gacoan adalah hoaks. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengutamakan fakta sebelum menyebarkan berita.

Tetap waspada terhadap hoaks! Bagikan informasi yang benar dan terverifikasi. (mul)

#MieGacoan #SertifikasiHalal #HoaksMakanan #FaktaVsHoaks #SatpolPP