Pemilu 2024
Suara Melonjak Drastis, PSI DKI Klaim Kaesang Effect
JAKARTA - Anggota fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Simon Lamakadu, menilai bahwa kehadiran Kaesang Pangarep sebagai ketua memberikan pengaruh signifikan terhadap naiknya suara partai secara nasional.
"Mas Kaesang juga memberi dampak signifikan untuk kenaikan suara PSI," kata Simon Lamakadu kepada wartawan di Jakarta, Senin. Simon menilai peran Kaesang sebagai anak muda yang aktif berkampanye telah menjelajahi hampir seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun waktunya singkat, hal itu memberi ruang bagi PSI untuk tumbuh dan berkembang serta mendapatkan hati banyak orang. Selain itu, dia menyebut bahwa tentunya ada faktor kerja keras yang juga turut mempengaruhi peningkatan jumlah suara. Terlebih, pihak DPRD DKI selalu turun untuk menampung aspirasi warga sehingga turut berkontribusi dalam perolehan suara PSI.
"Kami bekerja keras untuk PSI dan menurut saya hari ini memang PSI layak untuk mendapatkan empat persen," tegasnya. Dia menuturkan adanya kenaikan suara yang dialami PSI mengingat keseluruhan proses tahapan penghitungan suara dilakukan bertahap mulai dari tingkat kelurahan hingga provinsi.
Rekapitulasi suara sementara KPU menunjukkan PSI, partai yang saat ini dipimpin oleh Kaesang Pangarep, memperoleh 3,13 persen suara dari pemilihan anggota DPR RI per-Sabtu pukul 12.00 WIB. Dalam periode waktu itu, suara yang terhitung mencapai 65,73 persen.
Dengan demikian, PSI hanya membutuhkan kurang dari satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen. Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menilai wajar adanya penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024. Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.
"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu. (ant)