Pemilu 2024
Rhoma Irama Desak Anies Sejahterakan Seniman Indonesia
JAKARTA - Musisi dangdut legendaris Rhoma Irama, menginterupsi orasi calon presiden nomor urut 01, Anies Baswesdan, untuk mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib seniman musik dan film Indonesia. Rhoma Irama, yang dikenal sebagai Raja Dangdut Indonesia, menyatakan kekhawatirannya terhadap populeritas budaya asing yang terus meningkat, sementara sumber daya seni Indonesia belum mampu menghasilkan devisa.
Dalam acara Desak & Slepet AMIN edisi ojol dan buruh yang diikuti secara daring di Jakarta pada Senin, Anies Baswedan memberikan respons terhadap kekhawatiran tersebut. "Dalam program yang kami usung ada investasi besar-besaran di bidang kebudayaan, yang mencakup unsur kesenian," ungkap Anies.
Anies menggambarkan pendekatan ini sebagai investasi, bukan biaya. Menurutnya, konsep investasi membahas apa yang akan dihasilkan, sementara pengeluaran sering dianggap sebagai biaya yang harus ditekan seefisien mungkin. Anies merujuk pada pengalaman Korea Selatan pada tahun 80-an hingga pertengahan 90-an awal, di mana negara tersebut serius menginvestasikan pada seniman untuk mendukung ekspresi seni.
Dalam rangka memajukan kebudayaan di Indonesia, Anies menyoroti rencananya untuk membangun pusat-pusat pertunjukan kebudayaan kelas dunia di kota-kota besar di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, dia berencana mendorong pengembangan kesenian melalui pembangunan sekolah seni di berbagai wilayah, sehingga sekolah seni dapat diakses di seluruh Indonesia, bukan hanya di kota-kota tertentu.
Menurut Anies, hal ini penting karena kreativitas semakin menjadi penentu keberhasilan bangsa, dan kreativitas merupakan ekosistem yang baik bagi negara untuk berinvestasi di dalamnya. Anies menjanjikan alokasi anggaran yang cukup, ruang bagi seniman untuk berekspresi, peningkatan kesejahteraan seniman, dan penyediaan jaminan sosial bagi pekerja seni untuk memberikan mereka rasa ketenangan. (ant)