Pemilu 2024

Refly Harun Ikut Demo, Desak Pamakzulan Presiden Jokowi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
20 Maret 2024 19:22
Refly Harun Ikut Demo, Desak Pamakzulan Presiden Jokowi
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun saat hadir dalam aksi menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2024 di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (20/3/2024).

JAKARTA - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, turut serta dalam aksi menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2024 di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu.

"Saya menolak hasil Pemilu 2024 karena saya melihat banyak kecurangan," ujarnya saat berorasi bersama sejumlah massa yang turut menolak hasil Pemilu 2024. Refly menjelaskan Pemilu 2024 telah terjadi banyak kecurangan, terutama saat Presiden Joko Widodo mencalonkan diri untuk tiga periode.

"Saat pencalonan untuk tiga periode tidak berhasil, dia kemudian menitipkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang masih sangat muda," tambahnya. Selain itu, Refly juga mendesak untuk melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi, karena menurutnya, Jokowi adalah akar dari segala kecurangan yang terjadi.

"Kami ingin melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi karena dia adalah akar dari semua masalah ini. Demokrasi kita mulai hancur karena dia," tegasnya. Refly juga mengimbau kepada para peserta aksi unjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban dan melaksanakan aksi ini dengan damai.

Di depan gedung KPU, massa yang menolak hasil pemilu dan massa yang mendukung hasil pemilu melakukan unjuk rasa dengan jarak sekitar 200 meter. Terkadang, kedua kelompok tersebut saling berorasi. Polda Metro Jaya juga telah memperkuat pengamanan terkait putusan rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat pada hari itu, dengan menerjunkan sebanyak 4.376 personel.

Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, turut serta dalam aksi menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2024 di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu. "Saya menolak hasil Pemilu 2024 karena saya melihat banyak kecurangan," ujarnya saat berorasi bersama sejumlah massa yang turut menolak hasil Pemilu 2024.

Refly menjelaskan bahwa menurutnya, Pemilu 2024 telah terjadi banyak kecurangan, terutama saat Presiden Joko Widodo mencalonkan diri untuk tiga periode. "Saat pencalonan untuk tiga periode tidak berhasil, dia kemudian menitipkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang masih sangat muda," tambahnya.

Selain itu, Refly juga mendesak untuk melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi, karena menurutnya, Jokowi adalah akar dari segala kecurangan yang terjadi. "Kami ingin melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi karena dia adalah akar dari semua masalah ini. Demokrasi kita mulai hancur karena dia," tegasnya.

Refly juga mengimbau kepada para peserta aksi unjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban dan melaksanakan aksi ini dengan damai. Di depan gedung KPU, massa yang menolak hasil pemilu dan massa yang mendukung hasil pemilu melakukan unjuk rasa dengan jarak sekitar 200 meter. Terkadang, kedua kelompok tersebut saling berorasi.

Polda Metro Jaya juga telah memperkuat pengamanan terkait putusan rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat pada hari itu, dengan menerjunkan sebanyak 4.376 personel. (ant)


Berita Lainnya