Makan Makan
Nemu Bakso Bening Langka Khas Bogor, Mie Baso Mang Oman
BOGOR - Macetnya Jalan Suryakencana Bogor karena sudah populer akan wisata kulinernya membuat ingin santapan yang pedas untuk memecah kebekuan saat macet. Bakso adalah salah satu santapan penggugah semangat di saat mood yang turun karena macet juga membuat perut terisi tidak terlalu kenyang.
Di Jalan Roda seberang Jalan Aut ada bakso bening khas Bogor yang sudah generasi kedua. Persis di depan minimarket warna biru ada gerobak tanpa atap yang mangkal bertahun-tahun. Bakso Mang Oman namanya. Ketika saya berdialog dengan sang penjual ternyata dia mulai berdagang sejak 1990-an. Namun begitu saya tanya dengan menyebut nama Mang Oman ternyata dia menjawab itu nama bapak saya.
Yang lucunya adalah ketika saya bertanya siapa nama bapak ini ternyata namanya juga Oman. Saya klarifikasi ternyata betul penjual bernama Oman dan bapaknya juga Oman. Jadi ini bakso Mang Oman versi 2.0. Mang Oman ini ternyata sudah lama dan kemungkinan sudah berjualan bakso dari 1970-an, karena anaknya juga kurang tahu tepatnya kapan bapaknya mulai jual bakso.
"Kalau dulu ayah saya keliling pak jual baksonya, dan ketika awal saya belajar juga ikut keliling bersama bapak saya" ungkap mang Oman sambil meracik bakso untuk pelanggannya yang ramai. "Saya juga kurang tahu tepatnya kapan bapak saya mulai jualan bakso, tapi untuk resep bakso dan kuahnya ya bapak saya yang ngajarin semua. Untuk mi dan pelengkap kami beli di pasar yang sudah jadi," ujar Mang Oman mengenang .
Bakso bening khas Bogor ini beda dengan bakso Wonogiri atau Solo yang umum kita temui. Karena kuah bening kaldu daging yang tidak dibumbui macam-macam menjadikan warna bening yang didapat. Biasanya ada yang dimasak pakai arang atau kompor minyak tanah sehingga ada aroma khas yang tercium di kuahnya. Hampir mirip bakso Pontianak jika terlihat. Pilihan menggunakan sawi kering yang diasinkan juga boleh. Bebas tambah sawi asin kering jika pecinta asin. Ada pilihan kwetiau, bihun atau mie kuning. Bisa yamin atau biasa tergantung selera pelanggan.
Tekstur bakso ada yang halus maupun urat. Ada juga bakso gepengnya. Di daerah Bogor sudah jarang penjual bakso bening seperti ini. Entah karena tidak ada penerus atau modal yang kurang. Mungkin harus diriset. Padahal ini khas dan beda karena kaldunya tidak berminyak dan disajikan dengan sambal dari cabai rawit hijau.
Tidak banyak variasi memang dari bakso ini karena dari saya kecil sampai sekarang ya seperti itu saja. Tidak seperti bakso yang viral-viral dengan aneka rasa dan isi. Mungkin itu juga yang membuat bakso ini jarang ditemui di Bogor kecuali di tempat tertentu saja. Tapi buat saya bakso bening akan selalu menjadi favorit saya karena mengingatkan masa kecil dan rasanya yang konsisten walau sudah berganti era.
Terkadang bisnis itu kalau idealis memang harus kuat modal dan mampu mengader generasi berikutnya yang akan melanjutkan bisnisnya. Maka jika tidak akan tergerus zaman yang semakin cepat berubah sehingga kita harus lebih sat set dan mau ikut memanfaatkan apa yang zaman berikan. (mul)