Pemilu 2024

Mahfud Janjikan Biaya Haji Murah dan Cepat

Nego Kuota Negara Lain

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
12 Januari 2024 20:30
Mahfud Janjikan Biaya Haji Murah dan Cepat
Cawapres RI Mahfud Md. saat menghadiri acara di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024). ANTARA/Rio Feisal

SAMPANG - Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. berjanji untuk menyediakan biaya haji yang terjangkau dan proses pendaftaran yang cepat.

"Apakah biaya ongkos naik haji (ONH) bisa lebih terjangkau dan waktu antreannya lebih singkat? Kami akan berusaha," ujar Mahfud di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada  Kamis.

Mahfud menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha memenuhi janji tersebut, terutama mengingat adanya kuota tambahan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Terkadang, Arab Saudi memberikan kuota secara mendadak. Biaya sudah ditetapkan, tiba-tiba presiden diberi tahu oleh Arab Saudi, 'Ayo, Indonesia ini dapat tambahan 10.000 kuota.' Namun, jatahnya hanya 1 persen, sehingga banyak yang tidak tertampung," katanya.

Janji tersebut dapat diwujudkan oleh Mahfud bersama dengan Calon Presiden RI Ganjar Pranowo dengan cara menegosiasikan kuota haji 1 persen yang tidak terpakai di negara lain.

"Akan tetapi, kami akan bernegosiasi agar biaya menjadi lebih terjangkau dan proses pendaftarannya lebih cepat," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Beberapa negara dengan kuota yang tidak teroptimalkan, kata Mahfud, termasuk Australia hingga Belanda. "Anak saya tahun ini menunaikan haji melalui Belanda. Bukan dari Indonesia, karena dia sedang menempuh pendidikan di sana. Jadi, dia dapat menggunakan kuota 1 persen," katanya.

Mahfud mengungkapkan bahwa kuota 1 persen di beberapa negara tidak teroptimalkan karena jumlah warga Islam yang sedikit di negara-negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia, di mana antrean sudah mencapai 30 tahun.

"Penduduk Belanda hampir tidak ada yang mau menunaikan haji karena jumlah umat Islamnya sedikit. Ditawarkan ke mana? Anak saya mengambil kesempatan tersebut dan tidak perlu antre. Sebuah laporan seminggu sebelumnya sudah cukup, 'Saya ingin menunaikan haji, bisa?' Bisa," ujarnya. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya