Pemilu 2024

Kemenkominfo Sediakan Sulih Bahasa Isyarat untuk Debat Capres V

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
04 Februari 2024 13:50
Kemenkominfo Sediakan Sulih Bahasa Isyarat untuk Debat Capres V
Arsip foto - Ketua KPU RI hasyim Asy'ari saat membuka Debat Keempat Pilpres 2024 disertai penerjemah bahasa isyarat di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/pri.)

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut memfasilitasi kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebagai upaya nyata dalam mewujudkan pemilu yang lebih inklusif.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menyatakan bahwa fokus utama dari upaya ini adalah memastikan informasi terkait visi dan misi para calon pemimpin dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, menciptakan inklusivitas yang lebih baik. Usman menekankan pentingnya agar penyandang disabilitas juga dapat memahami debat dan mendapatkan pendidikan politik sebelum mereka memutuskan pilihan mereka saat pemungutan suara.

Pemerintah, kata Usman, bertekad untuk memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam proses politik, tanpa memandang faktor jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama, atau latar belakang sosial ekonomi, selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat capres dan cawapres ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kominfo, khususnya Direktorat Jenderal IKP, dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

Kementerian Kominfo, melalui Ditjen IKP dan GPR TV, menyediakan ruangan, peralatan live streaming, dan fasilitas pendukung lainnya untuk mendukung kegiatan ini. Kegiatan serupa telah dilakukan pada debat pilpres keempat pada 21 Januari 2024, dan rencananya akan diulang pada debat kelima yang berlangsung pada Minggu.

Laura Lesmana Wijaya, Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo), memberikan apresiasi atas upaya Kementerian Kominfo dalam memfasilitasi kegiatan ini. Dia menyatakan harapannya agar kerja sama ini bukan hanya bersifat sementara, melainkan dapat menjadi tugas negara yang permanen. Laura melihat kerjasama ini sebagai model yang dapat diadopsi oleh daerah lain untuk mendukung akses informasi yang inklusif bagi komunitas tuli.

Kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo dan Gerkatin sebagai mitra dari Pusbisindo, menciptakan kolaborasi yang kuat dengan tujuan memberikan akses yang penuh, adil, dan inklusif bagi komunitas tuli. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya