Pemilu 2024

Jokowi Kritik Debat Capres III, Tanggapan Ketua KPU Sungguh di Luar Dugaan

Yang Katanya Tidak Mengedukasi Masyarakat

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Januari 2024 15:11
Jokowi Kritik Debat Capres III, Tanggapan Ketua KPU Sungguh di Luar Dugaan
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai debat ketiga Pilpres 2024 tidak mengedukasi masyarakat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut penyelenggara debat tersebut sudah sesuai kesepakatan dengan masing-masing tim pasangan calon.

"Saya nggak komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Hasyim menuturkan KPU hanya menyediakan forum untuk menyelenggarakan debat. Menurutnya, terkait strategi hingga substansi jawaban bukan termasuk ranah KPU.

"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya," ujar Hasyim. "Jadi soal strateginya, soal subtansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenangnya calon dan juga tim pasangan calon," sambung dia. Hasyim mengatakan debat merupakan metode kampanye, sehingga rakyat yang dapat menilai. Dia menuturkan KPU tidak dalam kapasitas untuk menilai strategi dari masing-masing pasangan calon.

"Apakah masuk di pikiran dan hatinya rakyat atau tidak, itu sepenuhnya rakyat yang menilai, mengomentari dan meyakinkan atau tidak itu pemilih," papar Hasyim.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai debat ketiga Pilpres 2024 hanya terlihat adanya saling serang antarcapres. Jokowi tak masalah adanya saling serang tersebut, asalkan menyangkut visi dan kebijakan.

"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024). Jokowi mengatakan serangan bukan untuk saling menjatuhkan secara personal. Dia menilai debat seperti itu tidak mengedukasi.

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," ujarnya. (dbs)

 


Berita Lainnya