Pemilu 2024

Istri Ganjar Janjikan Pupuk Bersubsidi Pakai KTP Sakti

Jawab Keluhan Mayoritas Petani di Indonesia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
12 Januari 2024 16:00
Istri Ganjar Janjikan Pupuk Bersubsidi Pakai KTP Sakti
Istri calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, di Palembang, Sumatera Selatan (11/1/2024).

JAKARTA - Siti Atikoh Suprianti, istri dari calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, memperkenalkan solusi terkait masalah kesulitan mendapatkan pupuk melalui program KTP Sakti.

Program ini diperkenalkan kepada kader partai politik yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Rest Area 311, Tol Bakauheni-Kayu Agung, Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang, Sumatera Selatan.

Atikoh, yang juga ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar, mengungkapkan akses sulit terhadap pupuk subsidi menjadi keluhan mayoritas petani di Indonesia. Dia menyampaikan bahwa hampir semua petani di Indonesia menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi karena harganya yang lebih tinggi ketimbang pupuk non-subsidi.

Atikoh menjelaskan Ganjar Pranowo, saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, sering menerima keluhan serupa dari petani di wilayahnya. Ganjar bahkan telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menghubungi pemerintah pusat untuk menambah jumlah pupuk subsidi di Jawa Tengah, namun upayanya tidak membuahkan hasil.

Dalam dialog tersebut, seorang simpatisan yang juga seorang petani menanyakan tentang kesulitan mengakses pupuk subsidi. Atikoh menyatakan keluhan ini akan diatasi oleh pasangan Ganjar-Mahfud melalui program KTP Sakti. Program ini akan melakukan pembenahan data penerima pupuk subsidi, sehingga bantuan dapat tepat sasaran.

"Dengan adanya KTP Sakti itu, nanti datanya benar-benar yang membutuhkan, sehingga sebetulnya jumlah pupuk yang diperlukan itu berapa, sih, daripada kita mungkin, ya, untuk membiayai program-program yang tidak terlalu menguasai hajat hidup orang banyak, kenapa kita tidak memberikan keberpihakan kepada petani?" ungkap Atikoh.

Dia menekankan KTP Sakti akan membantu pemerintah untuk mengetahui secara pasti jumlah pupuk yang dibutuhkan di dalam negeri, dengan fokus pada petani penerima pupuk subsidi. Atikoh juga mencatat jika kebutuhan pupuk tidak dapat dipenuhi oleh pabrik lokal, pasangan Ganjar-Mahfud berencana untuk membuka pabrik pupuk baru secara bertahap.

"Sebetulnya kita juga memiliki pabrik banyak, permasalahannya adalah mungkin dari sisi bahan bakunya, kita kan bisa alternatif-alternatif," tambah Atikoh. (ant)


Berita Lainnya