Pemilu 2024
Istighosah-Khataman Al-Quran Digelar sebagai Ikhtiar Antar AMIN Daftar ke KPU
JAKARTA - Ribuan orang dari 105 majelis taklim, Partai Kebangkitan Bangsa, dan simpatisan dari berbagai daerah berselawat, melakukan doa istighosah untuk pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) sejak Ashar hingga jam 20.30 WIB pada Rabu, 18 Oktober 2023. Mereka bermunajat melakukan khataman Al-Quran dan membaca shalawat dari tempatnya masing-masing secara bersamaan. Langkah ini sebagai ikhtiar mengantarkan pasangan AMIN yang akan mendaftarkan pencalonan sebagai presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum besok pagi.
Doa-doa shalawat dibacakan dari berbagai penjuru. Di Pendopo Rumah Anies, selawat dipimpin oleh KH Mas Mansyur Tholhah, pemimpin Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya. Para santri yang bermunajat datang dari berbagai daerah seperti Malang, Jombang, Brebes, Surabaya, Pasuruan, Yogyakarta, dan Cilacap.
“Ya Nabi salam ‘alaika, ya Rasul salam ‘alaika…” gema ratusan orang di Pendopo Anies, sambil berdiri menadahkan tangan, seolah menyapa kehadiran Nabi Muhammad yang diimajinasikan berada di ruangan itu atau mahalul qiyam.
Rasa haru terlihat dari wajah Anies, yang diapit KH Labib Shodiq Suhaimi, pimpinan Pesantren Al Hikmah Benda Sirampog, Brebes dan KH. Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, pengasuh Pesantren Sarang, Rembang. Doa yang dipanjatkan dari para kiai langitan seperti KH Mas Mansyur Tholhah, KH Labib Shodiq, dan KH Fuad Habib, pengasuh Pesantren Tremas, Pacitan, seolah memberikan restu ulama berpengaruh Nahdliyin itu untuk pendaftaran AMIN.
Anies menuturkan, persis setahun lalu, perjalanan penuh liku dialaminya. “Lika-liku ini selalu dibayangi dengan pesimisme. Banyak sekali yang menyampaikan kekhawatiran dan besok kita sampaikan kepada semua, ‘Mohon maaf telah mengecewakan orang-orang yang pesimis dengan ikhtiar kita,” kata Anies disambut tawa para kiai dan santri.
Menurut Anies, perjalanan ikhtiar yang dilakukan dalam pencalonannya sebagai presiden bersama Muhaimin Iskandar ini bisa disebut di luar nalar manusia. “Perjalanan yang tikungan-tikungannya di luar rencana manusia, jalan keluarnya di luar perkiraan kita, itu semua tidak lepas dari doa dari kiai, teman-teman semua,” kata Anies.
KH Labib Sodiq Suhaimi menuturkan, ikhtiar para kiai khos ini lantaran menilai sekarang saatnya ada perubahan. “Perubahan itu aturan dari agama Islam, bahwa perubahan harus lebih bagus dari sebelumnya, sekarang saatnya perubahan itu dibutuhkan,” katanya.
Kiai berpengaruh dari Brebes itu mengatakan, kriteria seorang pemimpin yang memiliki paket lengkap yakni jujur, amanah, cerdas, rendah hati, dan lapang dada ada pada diri Anies Baswedan. “Dia itu mencurahkan segalanya dari waktu, pikiran, lapang dada. Orangnya dibikin marah tetap tersenyum,” katanya.
Ia menjelaskan, keputusannya mendukung pencalonan Anies, lantaran kesaksian para santrinya yang sudah menetap di Jakarta. “Santri dan keluarga saya di Jakarta mengaku nyaman dengan kepemimpinan Anies yang aman dan tidak ada hura-hura,” ujarnya. (esa)