Pemilu 2024

Gerindra Sebut Tak Pernah Tawari Menteri untuk Ganjar dan Anies

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
27 Maret 2024 18:00
Gerindra Sebut Tak Pernah Tawari Menteri untuk Ganjar dan Anies
Arsip foto - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers terkait putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan ulang batas usia Capres-Cawapres dengan nomor perkara 141/PUU-XXI/2023 di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU/pri. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan partainya tidak pernah menawarkan kursi dalam kabinet pemerintahan 2024-2029 kepada calon presiden Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan.

"Kami tidak pernah atau belum pernah menawarkan kepada Pak Ganjar ataupun Pak Anies soal kursi di kabinet, bahwa kemudian berita-berita disampaikan itu tidak benar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu. Meskipun menepis adanya tawaran kursi kabinet, dia tidak menyangkal pihaknya telah menjalin komunikasi dengan kubu calon presiden nomor urut 3 dan nomor urut 1 tersebut.

"Kami sampai dengan saat ini sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak, tetapi belum sampai kemudian bicara soal kabinet," ucapnya. Lebih lanjut, Dasco membantah nama-nama yang muncul di publik terkait komposisi kabinet pemerintahan 2024-2029 karena pihaknya belum pernah melakukan pembahasan internal terkait hal tersebut.

"Jadi kalau kemudian ada nama-nama yang beredar, tentunya bukan dari hasil pihak Pak Prabowo dan Mas Gibran karena pembahasan untuk itu saja pun belum pernah diadakan," ujarnya. Dia menjelaskan bahwa calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka masih menunggu tahapan Pilpres 2024 yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai dengan baik, sambil mempelajari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Sampai dengan sekarang Pak Prabowo dan Mas Gibran itu masih konsentrasi, konsolidasi, untuk kemudian mempelajari postur APBN di 2025, dan kemudian juga masih juga menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi," tuturnya. Dasco menegaskan pihaknya terbuka apabila ada partai politik lain di luar Koalisi Indonesia Maju yang ingin merapat ke kubunya, termasuk PPP yang belakangan diisukan akan merapat.

"Kalau 02 atau Pak Prabowo atau Mas Gibran itu kemudian selalu mengatakan terbuka, untuk bersama-sama atau bekerja sama dalam kabinet ke depan. Oleh karena itu, kepada pihak-pihak yang kemudian menyatakan ingin bersama-sama, dalam membangun Indonesia ke depan tentunya kami atau 02 sangat terbuka," kata Dasco. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya