Pemilu 2024

Gagasan Anies Soal Pengadaan Dokter Ini kemudian Disetujui oleh Prabowo

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
05 Februari 2024 16:00
Gagasan Anies Soal Pengadaan Dokter Ini kemudian Disetujui oleh Prabowo
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat Debat Kelima Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyatakan  kekurangan dokter di Indonesia dapat diatasi dengan meningkatkan kompetensi. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa pendidikan dokter dan membawa profesional dari luar negeri untuk mendidik siswa kedokteran di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan mencatat  Indonesia masih kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani penduduk sebanyak 277,43 juta pada tahun 2023. Anies mengatakan, "Kami lihat pengembangan kompetensi baik dan bermanfaat. Tetapi pastikan sesuai data yang ada, supaya apa yang kita investasikan bisa menjawab kebutuhan."

Anies menyoroti urgensi isu kekurangan dokter di Indonesia dan menekankan perlunya berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti asosiasi profesi, Kementerian Kesehatan, dinas daerah, aktivis, hingga pengamat dan pakar. Pengumpulan data dari diskusi ini dianggap penting untuk memahami kebutuhan lapangan secara lebih akurat.

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang sebelumnya menyatakan strategi kesehatannya, berjanji untuk memperbanyak fakultas kedokteran di Indonesia dengan tujuan menanggulangi kekurangan dokter. Prabowo juga berkomitmen mengirim anak-anak SMA berprestasi untuk belajar kedokteran dan bidang sains, teknologi, rekayasa, matematika (STEM), serta kimia, biologi, dan fisika.

Kedua calon presiden sepakat  peningkatan kompetensi bagi para dokter di Indonesia tetap diperlukan. Anies menekankan pentingnya memastikan investasi dalam pengembangan kompetensi dapat memenuhi kebutuhan riil di lapangan. Tema debat kelima mencakup kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Debat pemungkas Pilpres 2024 dihelat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan menjadi forum resmi bagi tiga pasangan calon untuk berkampanye dan berbagi gagasan.

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membicarakan kekurangan dokter di salah satu rumah sakit di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi jumlah dokter di Indonesia.

Prabowo menyampaikan  data menunjukkan kekurangan 140 ribu dokter di Indonesia. Ia memberi contoh rumah sakit di Atambua yang seharusnya memiliki 16 dokter, tetapi hanya memiliki satu dokter. Menurutnya, kondisi ini membuat dokter yang bertugas di sana mengalami kesulitan, dan pemerintah perlu mengambil tindakan yang berani.

Salah satu langkah berani yang diusulkan oleh Prabowo adalah memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk belajar di luar negeri, terutama dalam bidang kedokteran dan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM). Ia menegaskan perlunya tindakan darurat dari pemerintah untuk mengatasi kesulitan dalam jumlah dokter di Indonesia.

Prabowo juga mengajukan pertanyaan kepada calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengenai setuju atau tidaknya dengan rencana pengiriman 10.000 anak Indonesia ke luar negeri untuk belajar kedokteran dan STEM. Anies menyatakan tidak mempermasalahkan rencana tersebut, asalkan beasiswa diberikan berdasarkan data yang tepat. Selain itu, Anies juga menyarankan opsi lain yaitu mengundang profesor dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia.

Prabowo menyambut baik saran Anies dan menyatakan setuju dengan mengundang profesor-profesor ke Indonesia. Ia juga menambahkan usul untuk meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 sebagai upaya mengatasi kekurangan dokter. (ant)

 

 

 

 


Berita Lainnya