Daerah

Edy Rahmayadi "Koleksi" Formulir Cagub Sumut dari PDIP dan PKB

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 April 2024 11:30
Edy Rahmayadi "Koleksi" Formulir Cagub Sumut dari PDIP dan PKB
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi

MEDAN - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur di Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Utara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ketua Desk Pilkada Sumut PKB, Jabidi Ritonga, mengungkapkan  formulir pendaftaran itu diambil oleh Edy Rahmayadi melalui perwakilan pada Rabu (24/4/2024) di Kantor PKB Sumut. "Tim Edy Rahmayadi mengambil formulir pendaftaran ke PKB Sumut hari ini. Dia diwakilkan oleh Darlan Harahap dan Muchrid Nasution," kata Jabidi Ritonga di Medan, Rabu.

Edy Rahmayadi adalah bakal calon gubernur pertama yang mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut, menurut Jabidi Ritonga. "Kami merasa terhormat atas kedatangan dan keinginan Pak Edy Rahmayadi mengambil formulir PKB sebagai calon Gubernur Sumatera Utara 2024-2029. Pak Edy Rahmayadi adalah Gubernur Sumut sebelumnya yang ingin mencalonkan kembali," ujarnya.

Meskipun demikian, PKB Sumut masih membuka pendaftaran untuk calon lain yang berminat. PKB Sumut juga terbuka untuk tokoh-tokoh yang ingin membangun Sumut melalui kontestasi Pilgub Sumut dengan dukungan PKB Sumut. "Komunikasi dengan Pak Edy baik. Namun, soal rekomendasi sebagai calon gubernur apakah akan diberikan, ada prosesnya dan itu adalah keputusan DPP PKB. Kami di sini hanya pelaksana teknis yang menerima pendaftaran calon kepala daerah," tambahnya.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi juga telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur dari PDIP Sumut dan PKS Sumut. Edy Rahmayadi menyatakan niatnya untuk maju dalam Pilkada Sumut 2024-2029 pada 27 November 2024 dalam perayaan ulang tahunnya pada 10 Maret 2024.

"Saya sudah putuskan untuk menjadi Gubernur Sumut lagi," ujarnya. Edy Rahmayadi mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik dan akan bersafari untuk meminta doa dan dukungan dari masyarakat Sumut. "Tapi itu baru niat saya. Selanjutnya, semuanya tergantung rakyat, karena rakyat yang memilih siapa pemimpin yang diharapkannya. Yang pasti, saya tidak mau menjadi pemimpin dengan cara yang tidak halal," tegasnya. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya