Daerah

DPRD DIY Minta Tidak Ada Pihak yang Sweeping" Rumah Makan saat Ramadan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
04 Maret 2024 13:30
DPRD DIY Minta Tidak Ada Pihak yang Sweeping" Rumah Makan saat Ramadan
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto

YOGYAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar tidak ada pihak yang melakukan razia atau "sweeping" tempat makan saat memasuki bulan Ramadan di wilayah tersebut.

 "Kami tidak ingin ada 'sweeping' di rumah makan. Orang yang berpuasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa, begitu juga sebaliknya," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, di Yogyakarta, Senin.  Eko menyatakan bahwa selain meningkatkan ibadah ritual, Bulan Suci Ramadan juga harus menjadi momentum untuk memupuk toleransi dan memperkuat solidaritas dengan saling membantu sesama warga.

 "Saling tolong menolong antara yang mampu secara ekonomi dan yang tidak mampu. Orang yang memiliki cukup dan kurang harus saling membantu," ujar Eko. Menurut Eko, praktik toleransi dan tenggang rasa penting untuk terus dijaga di Yogyakarta sebagai salah satu pusat destinasi wisata di Indonesia.

Eko meyakini bahwa jika praktik baik tersebut terus dirawat oleh warga DIY, hal ini akan berdampak positif pada stabilitas kunjungan wisata yang biasanya menurun selama bulan puasa di provinsi tersebut. "Tentunya, jika Yogyakarta aman dan nyaman, para wisatawan juga akan senang," katanya.

Oleh karena itu, Eko berharap situasi aman dan kondusif terus dijaga oleh aparat kepolisian dan masyarakat di lima kabupaten/kota di DIY dengan menggunakan kearifan lokal sebagai pendekatan dalam membangun dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Ramadan berlangsung setiap tahun, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Ramadan adalah momen untuk menciptakan kedamaian lahir dan batin," ujarnya. (ant)

Setelah mengalami penurunan kunjungan wisata selama Ramadan, Eko memperkirakan kunjungan wisata di DIY akan meningkat kembali menjelang Idul Fitri seiring dengan tradisi pulang kampung masyarakat, baik untuk bersilaturahmi maupun berziarah ke makam leluhur.

 

"Ada kebiasaan masyarakat untuk pulang kampung sebelum Ramadan untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Di sisi lain, Yogyakarta juga menjadi tempat transit para pemudik," tambahnya.


Berita Lainnya