Daerah
"Daripada Dibakar Istri", Pangdam IM Minta Prajurit TNI Hindari Judi Online dan Narkoba
MEULABOH - Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Aceh, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, mengimbau seluruh prajurit TNI untuk menjauhi judi daring (online) dan narkoba.
"Saya sangat menekankan agar menghindari segala bentuk pelanggaran, terutama terkait judi online dan penyalahgunaan narkoba atau zat adiktif lainnya," ujar Mayjen TNI Niko Fahrizal saat kunjungan kerja di Makodim 0105 Aceh Barat di Meulaboh, Kamis. Niko Fahrizal juga meminta prajurit TNI untuk menjauhi zat adiktif lainnya serta menghindari segala bentuk pelanggaran.
Ia menekankan pentingnya menjalin hubungan baik antara prajurit dan Persit (Persit Kartika Chandra Kirana, persatuan istri tentara) dengan elemen masyarakat, karena prajurit sejati lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Niko menginstruksikan seluruh prajurit Kodam Iskandar Muda, khususnya Babinsa Kodim 0105 Aceh Barat, untuk menjadi bagian dari solusi setiap permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
"Jangan malah menjadi bagian dari masalah," kata Niko. Pangdam Iskandar Muda juga mengingatkan seluruh prajurit dan Persit untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan rutin melaksanakan ibadah. "Mari kita pelihara dan perbaiki moral serta moril keluarga. Untuk para pemimpin, dekatlah dengan anggota agar pengawasan lebih mudah dilakukan," pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga serta soliditas di lingkungan satuan. "Berbuatlah yang terbaik untuk keluarga, satuan, dan masyarakat," tuturnya. Mayjen TNI Niko Fahrizal menekankan pentingnya bersyukur dan ikhlas agar semangat dalam bekerja dapat terus terjaga dan menghasilkan kinerja yang baik.
Sebelumnya Seorang anggota Polres Mojokerto Jawa Timur, Briptu Rian Dwi Wicaksono, dibakar hidup-hidup sampai akhirnya tewas oleh istrinya, Briptu Fadhilatun Nikmah yang sama-sama anggota Polri. Korban diketahui kecanduan judi online yang memicu kemarahan istrinya.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel Somanonasa, mengatakan insiden itu berawal pada pada Sabtu, 08 Juni 2024 sekira pukul 09.00 Wib terduga pelaku mengeck ATM milik suaminya. ”Pelaku mendapati bahwa gaji ke-13 suaminya senilai Rp2.800.000 tersisa tinggal Rp800.000,” Setelah itu terduga pelaku menghubungi korban mengklarifikasi untuk apa uang tersebut sehingga tersisa Rp800.000 dan terduga pelaku menyuruh korban untuk pulang. Sebelum korban pulang terduga pelaku membeli bensin di botol air mineral, dan membawa ke rumah aspol (asrama polisi).
Setibanya di rumah terduga pelaku menyimpan botol yang berisi bensin tersebut di atas lemari yang berada di teras rumah Pelaku memfotonya setelah itu mengirim via WA ke korban. Pelaku meminta korban agar segera pulang, dengan ancaman “apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar.”
Setelah itu saksi ART disuruh terduga pelaku untuk mengajak anak-anaknya yang berjumlah 3 orang untuk bermain di luar rumah. Tidak lama kemudian sekitar pukul 10.30 WIB korban pulang dan langsung diajak masuk oleh terduga pelaku ke dalam rumah dan mengunci dari dalam.
Setelah itu korban pelaku menyuruh korban untuk ganti baju kaos lengan pendek dan celana pendek, setelah itu terjadi cekcok mulut. Tangan kiri korban pun diborgol dan dikaitkan di tangga lipat yang ada di garasi. Dan dalam kondisi duduk di bawah korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku ke sekujur tubuh korban. Korban hanya diam saja.
Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang di egang menggunakan tangan kanan sambil berkata “ ini lo yang lihaten iki” namun korban diam saja. Setelah itu api menyambar tangan terduga pelaku dan langsung menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin.
Setelah itu korban terbakar di sekujur tubuh dan teriak meminta pertolongan. Korban berusaha keluar garasi namun tidak bisa karena terhalang mobil dan juga tangan kiri dalam keadaan terborgol di tangga lipat.
M) Setelah itu saksi Alvian yang mendengar teriakan minta tolong korban sehingga saksi masuk ke dalam garasi dan langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban. Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit.