Daerah

Budidaya Ikan Nila Jadi Inovasi Tangguh Tingkatkan Ekonomi Lumajang

Redaksi — Satu Indonesia
29 November 2023 10:53
Budidaya Ikan Nila Jadi Inovasi Tangguh Tingkatkan Ekonomi Lumajang
Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni saat meninjau panen ikan nila di Tempat Budidaya Ikan Nila, Dusun Genitri Kidul, Desa Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Senin (27/11/2023). (Foto: ANTARA)

LUMANJANG,JAWA TIMUR - Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan bahwa budidaya ikan nila di Desa Rowokangkung menjadi inovasi tangguh untuk meningkatkan sektor perekonomian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Ide-ide kreatif pemuda Dusun Genitri Kidul di Desa Rowokangkung yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Budidaya Ikan (Gapokdakan) Berkah Ikan Sejahtera membuahkan hasil yang memuaskan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.

Ia mengatakan hasil dari membudidayakan ikan nila dalam kolam bioflok tidak saja bisa menghidupi kelompok, namun juga mampu menambah penghasilan keluarga prasejahtera di Desa Rowokangkung.

"Bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, ternyata per orang setiap bulan tambahan penghasilan Rp500 ribu. Itu salah satu upaya meningkatkan perekonomian di Dusun Genitri Kidul," tuturnya.

Pj Bupati Lumajang mengapresiasi kreativitas masyarakat Genitri Kidul karena budidaya nila di daerah tersebut membuka peluang kerja baru, mengurangi angka pengangguran dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

"Warga desa setempat membuka peluang lapangan pekerjaan, masyarakatnya mendapatkan tambahan penghasilan. Warga diajari beternak ikan, itu salah satu solusi mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Lumajang," katanya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Budidaya Ikan (Gapokdakan) Berkah Ikan Sejahtera Danar menjelaskan bahwa total ada 130 kolam bioflok ikan nila yang masing-masing kolam berkapasitas 500 hingga 1.000 ekor.

"Masyarakat bisa panen setiap hari dengan kapasitas panen 1 kolam dengan estimasi 1 kuintal. Setiap kali panen warga bisa mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp2 juta" ujarnya.

Ia menjelaskan setiap kolam membutuhkan waktu yang cukup singkat yakni 4 bulan dengan ukuran ikan nila yang sudah cukup besar, sehingga bisa dipanen ikannya.

"Kami melibatkan masyarakat prasejahtera secara bergantian untuk mengelola kolam ikan agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari keberadaan pembudidayaan ikan nila di desanya," katanya. (ant)


Berita Lainnya