Pemilu 2024

Begini Strategi Kampanye Terbuka Prabowo - Gibran

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
17 Januari 2024 18:00
Begini Strategi Kampanye Terbuka Prabowo - Gibran
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Afriansyah Noor di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

JAKARTA- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Afriansyah Noor, mengungkapkan strategi kampanye terbuka atau rapat umum Pilpres 2024 akan difokuskan pada basis suara tiap partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju. Dengan sembilan partai politik dalam TKN, mereka akan membagi zona kekuatan untuk memastikan efektivitas kampanye.

"Setiap partai politik, seperti PBB, Golkar, dan Demokrat, akan mendapat zona fokus yang sesuai dengan kekuatannya," ungkap Afriansyah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terpecahnya atau terkumpulnya massa di satu lokasi selama kampanye. Rencana kampanye juga mencakup kegiatan serentak di berbagai titik di Indonesia, termasuk Jakarta.

Selain itu, Afriansyah menekankan target Prabowo-Gibran adalah memenangkan pemilu dalam satu putaran. Dia memberi sinyal kemungkinan Prabowo dan Gibran akan mengambil cuti selama periode kampanye terbuka, mengingat keduanya masih aktif sebagai pejabat publik, yakni Menteri Pertahanan dan Wali Kota Surakarta.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menambahkan kampanye terakhir Prabowo-Gibran pada 10 Februari 2024 direncanakan di Jakarta. Ketika ditanya tentang kemungkinan lokasi di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Nusron Wahid menjawab "insyaallah."

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan masa kampanye dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Masa kampanye akan ditutup, dan masa tenang dimulai pada 11–13 Februari 2024. Pemungutan suara untuk pemilihan presiden-wakil presiden dan anggota legislatif akan berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Tiga pasangan calon bersaing dalam Pilpres 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 3), dengan pasangan nomor urut 2 didukung oleh sembilan partai dalam Koalisi Indonesia Maju. Koalisi tersebut melibatkan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Garuda, Partai Gelora Indonesia, PSI, dan PRIMA.
 
 
 


Berita Lainnya