Daerah

Begini Jawaban dari Pemprov Jawa Barat Soal Pagar Laut  di Bekasi

Redaksi — Satu Indonesia
4 hours ago
Begini Jawaban dari Pemprov Jawa Barat Soal Pagar Laut  di Bekasi
Pagar laut bambu di Bekasi, Jawa Barat (Foto: Istimewa)

BEKASI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membantah isu terkait keberadaan pagar bambu misterius di perairan Kampung Pal Jaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem, Ahman Kurniawan, menegaskan bahwa bambu-bambu yang terpancang di perairan tersebut adalah bagian dari proyek resmi pembangunan alur pelabuhan, bukan struktur ilegal seperti yang terjadi di perairan Tangerang, Banten.

Bambu Legal dan Terencana
Ahman menjelaskan bahwa pemasangan bambu di Kampung Paljaya dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat bekerja sama dengan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

"Ini bukan misterius. Pemiliknya jelas, yaitu DKP Jabar bersama dua perusahaan mitra. Semua memiliki legalitas yang lengkap," ujar Ahman saat meninjau lokasi pada Selasa (14/01/25).

Ia juga menepis anggapan bahwa keberadaan bambu tersebut hanya memanfaatkan momentum viralnya kasus pagar laut di Tangerang. "Ini murni proyek resmi, bukan sesuatu yang misterius atau ilegal," tambahnya.

Proyek Pelabuhan Bernilai Miliaran Rupiah
Deretan bambu yang terlihat di perairan Kampung Paljaya merupakan bagian dari pembangunan dua alur pelabuhan. Alur ini dirancang untuk menjadi jalur keluar-masuk kapal nelayan, dengan panjang mencapai 5 kilometer, kedalaman 5 meter, dan lebar 70 meter.

Sisi Kiri: Dikerjakan oleh PT TRPN sebagai bagian dari penataan kawasan Satuan Pelayanan (Satpel) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya.
Sisi Kanan: Ditangani oleh PT MAN untuk mendukung infrastruktur pelabuhan.
Ahman mengungkapkan bahwa proyek di sisi kiri saja memakan biaya sekitar Rp 200 miliar, dengan total luas kawasan mencapai 7,4 hektar.

Keresahan Nelayan Setempat
Sebelumnya, nelayan di Tarumajaya mempertanyakan tujuan dan legalitas pemasangan ribuan batang bambu tersebut. Tayum, seorang nelayan lokal, mengaku tidak mendapat informasi jelas mengenai proyek ini. "Kami bertanya-tanya apakah ini sudah berizin atau tidak," katanya kepada media.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, ribuan bambu tersebut membentuk struktur menyerupai tanggul, dengan gundukan tanah di sela-selanya. Proses pengerukan tanah laut menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi siang dan malam.

Pemprov Jabar Tegaskan Transparansi
Pemprov Jawa Barat menegaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelabuhan bagi nelayan dan mendukung pengembangan infrastruktur kelautan di pantai utara Bekasi. Ahman memastikan, semua proses pembangunan telah sesuai dengan regulasi dan melibatkan pihak terkait. (mul)

#ProyekPelabuhanBekasi #InfrastrukturJawaBarat #NelayanBerdaya #TarumajayaBerkembang #DKPJabar


Berita Lainnya