Pemilu 2024

Amankan Pemilu Luar Negeri, Kompolnas Sarankan Polri Gandeng PPLN

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
24 Januari 2024 11:00
Amankan Pemilu Luar Negeri, Kompolnas Sarankan Polri Gandeng PPLN
Anggota Kompolnas foto bersama di sela pemantauan persiapan pengamanan Pemilu 2024 bagi WNI di Jerman, Selasa (23/1/2024). ANTARA/HO-Humas Kompolnas

JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyarankan Polri untuk berkolaborasi dengan panitia pemilihan luar negeri (PPLN) guna mengantisipasi gangguan keamanan selama pemungutan suara Pemilu 2024. Perwakilan Kompolnas Pudji Hartanto Iskandar, menyampaikan rekomendasi ini saat meninjau persiapan pengamanan Pemilu 2024 di Jerman.

Pudji memberikan apresiasi terhadap strategi penerapan kebijakan pola pengamanan pemilu di Jerman yang melibatkan pengamanan eksternal. Menurutnya, strategi ini merupakan bentuk adaptasi terhadap budaya WNI di Jerman.

Rombongan Kompolnas yang melakukan pemantauan persiapan pengamanan Pemilu 2024 di Jerman terdiri atas Prof. Albertus Wahyurudhanto, Irjen. Pol. Purn. Pudji Hartanto Iskandar, Yusuf Warsyim, Mohammad Dawam, dan Brigjen Pol. Musa Ikipson Tampubolon. Duta Besar RI untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno, menerima rombongan Kompolnas.

Menanggapi cepatnya pemberitaan di media sosial terkait isu pemilu, anggota Kompolnas Yusuf Warsyim menekankan perlunya terus memantau dan mengantisipasi gangguan pemilu di Jerman. Mohammad Dawam menyoroti perlunya diskresi Duta Besar Arief Havas Oegroseno dalam menerapkan strategi adaptasi kultur budaya setempat.

Ketua PPLN Roni Susman menjelaskan metode pemilu di Berlin melibatkan pencoblosan langsung di TPS dan pencoblosan melalui pengiriman via Kantor Pos. Duta Besar Arief Havas Oegroseno menyatakan Indonesia sudah mendapatkan izin tertulis dari pemerintah Jerman untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 di tiga kota: Berlin, Hamburg, dan Frankfurt.

Selain memantau kesiapan pengamanan Pemilu 2024 bagi WNI di Jerman, kunjungan kerja Kompolnas ke Jerman merupakan bagian dari studi banding terkait sistem kepolisian Jerman. (ant)


Berita Lainnya