Pemilu 2024

Akademisi Apresiasi Program Peningkatan Kesejahteraan Guru AMIN  

Berdampak Positif terhadap Kualitas

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
17 Januari 2024 13:30
Akademisi Apresiasi Program Peningkatan Kesejahteraan Guru AMIN   
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat bersafari politik di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024). ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu.

JAKARTA - Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Didin Saripudin, memberikan penilaian positif terhadap program pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Menurutnya, visi, misi, dan program AMIN sudah bagus dan lengkap, menggabungkan upaya meningkatkan kesejahteraan dengan intervensi untuk menaikkan kualitas guru.

"Visi dan misi AMIN menitikberatkan pada kesejahteraan, kualitas, dan profesionalisme guru," ungkap Profesor Didin Saripudin.  Peningkatan kesejahteraan diharapkan dapat berdampak positif terhadap kualitas guru. Meskipun demikian, ia menekankan hal tersebut tidak akan terjadi secara otomatis, sehingga perlu diimbangi dengan program-program konkret untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik.

Pengamat pendidikan, Kholid Harras, menyampaikan jumlah guru di Indonesia mencapai sekitar 3,36 juta, terdiri atas 52% PNS dan 48% non-PNS. Namun, masih banyak guru yang belum tercatat, terutama guru non-PNS seperti guru honorer. Ia menyoroti nasib guru non-PNS yang seringkali digaji rendah, mencerminkan kondisi pahlawan tanpa tanda jasa.

Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Profesor Awalil Rizky, menegaskan komitmen kuat pasangan calon nomor satu untuk menyejahterakan para guru dan tenaga kependidikan melalui program-program konkret. Salah satu program yang diungkapkan adalah mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Dewan Pakar Timnas AMIN Fahrus Zaman Fadhly, menambahkan kesejahteraan guru di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan standar global. AMIN bertekad mengikuti langkah negara-negara maju dalam memberikan prioritas tinggi pada kesejahteraan guru.

"Mereka berupaya memastikan guru dapat fokus mendidik dan menginspirasi generasi masa depan, sehingga dapat meningkatkan motivasi, kinerja guru, dan standar pendidikan di Indonesia secara keseluruhan," ungkap Fahrus. (ant)


Berita Lainnya