Kesehatan

Waspadai Hipertensi Dapat Sebabkan Disabilitas hingga Kematian

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
24 Februari 2024 15:30
Waspadai Hipertensi Dapat Sebabkan Disabilitas hingga Kematian
Dokter Spesialis Syaraf Eka Harmeiwatydi Jakarta, Jumat (23/2/2024).

JAKARTA - Dokter syaraf dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, mengingatkan pentingnya waspada terhadap penyakit hipertensi yang dapat merusak organ tubuh dan syaraf secara bertahap tanpa gejala yang jelas.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Zulvia menjelaskan hipertensi dapat merusak organ selama bertahun-tahun sebelum gejala muncul. Jika tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan disabilitas dan menurunkan kualitas hidup pasien.

Hipertensi yang tidak tertangani dapat menyebabkan kompleksitas dan gangguan kognitif hingga demensia. Hal ini disebabkan oleh kerusakan endotel pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrien tidak mencukupi, serta menurunkan neurotransmiter yang berdampak pada kerusakan sel neuron.

Dampak dari hipertensi juga dapat berupa kematian karena kerusakan organ target seperti otak, jantung, dan ginjal. Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko stroke, terutama pada kasus stroke iskemik yang terjadi karena terganggunya aliran darah ke otak akibat penyumbatan di pembuluh darah.

Untuk mencegah kerusakan syaraf, masyarakat dengan hipertensi disarankan untuk menurunkan tekanan darah sesuai target yang ditentukan dan mengontrol variasi kenaikan tekanan darah, terutama di pagi hari, dengan melakukan intervensi gaya hidup dan medikamentosa.

Jika terjadi stroke, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai. Pada kasus stroke iskemik, trombolisis intravena (IVT) dapat dilakukan dalam waktu empat jam tiga puluh menit setelah gejala pertama kali muncul.

Eka juga menyarankan agar pasien hipertensi yang mengalami gangguan kognitif dan demensia mendapatkan terapi khusus, termasuk latihan untuk memperlambat penurunan fungsi dan memperbaiki kualitas hidup. (ant)

 


Berita Lainnya