Features

Waspada ! Turis WNI Jadi Incaran Pencopet di Istanbul

Heri Kurniawan, Turki — Satu Indonesia
27 Juni 2023 23:24
Waspada ! Turis WNI Jadi Incaran Pencopet di Istanbul
HATI-HATI - Depan Stasiun Tramvay Ayvansaray, tempat rawan pencopetan.

WARGA Indonesia di Turki, baik turis maupun yang tinggal menetap di negeri itu, perlu berhati-hati terhadap kejahatan di jalanan. Wartawan satuindonesia.co di Turki, Heri Kurniawan bahkan mengalami langsung kejadiannya. Ia berbagi cerita pengalaman tak mengenakkan itu, agar yang lain selalu waspada. Berikut ceritanya

HERI KURNIAWAN, Istanbul

SAYA  mengalami langsung upaya pencopetan tersebut saat sedang menyebrang jalan di depan Stasiun Tramvay Ayvansaray, Istanbul, Turki. Pagi itu, Rabu (21/6/2023) saya, istri, dan anak kami yang dibawa dengan kereta bayi sedang menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki. Saat itu kondisi jalan lengang dan sepi pejalan kaki. Kami melihat di seberang jalan ada mobil sedan putih yang menurunkan lima orang penumpang yang terdiri dari empat perempuan dan satu laki-laki. Kami melihat gelagat aneh ketika mobil tersebut justru mundur dan berhenti di pinggir jalan mengganggu arus lalu lintas, sedangkan kelima orang yang turun menyebrang ke arah kami tanpa menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki. 

Kemudian ketika kami menyebrang dan hampir mendekati sisi jalan, tiba-tiba mobil sedan putih tersebut melaju dan hampir menabrak kami dan pejalan kaki lain. Saat kondisi sedang chaos karena saya membentak pengendara mobil, tiba-tiba saya merasakan dompet di kantong celana belakang saya akan ditarik. Sontak saya menepis tangan itu dan berbalik sambil bertanya dalam bahasa Turki yang artinya “Apa yang kamu lakukan?” Dia menjawab “Saya menyelamatkan kereta bayi dan anakmu, ini berbahaya.” 

Karena kami masih di jalur kendaraan, saya tidak melanjutkan perdebatan. Setelah sampai di sisi jalan, saya melihat bahwa kelima orang tersebut langsung masuk ke dalam mobil putih tadi, kemudian melaju dengan kencang. Kami menyadari bahwa tadi adalah komplotan pelaku kejahatan yang menarget kami.

Tiga jam kemudian, kami kembali melewati jalan yang sama. Kondisi panas terik membuat saya yang sedang menggendong anak yang tertidur, berlindung di bawah pohon besar. Istri yang berada di trotoar menunggu taksi, menghampiri saya untuk memberikan topi, tiba-tiba ada empat orang wanita yang mendekat ke kereta bayi yang berjarak sekitar 3 meter dari kami. Lalu seorang wanita menarik paksa tas hitam kecil milik saya. 

Beruntung kami meletakan dengan aman sehingga tidak mudah ditarik, saya melihat langsung peristiwa itu dan berteriak “hey” sambil berlari ke arah mereka. Kemudian seorang wanita menjelaskan bahwa temannya membantu merapikan tas di kereta bayi kami. Mendengar jawab yang tidak logis, saya lalu membawa kereta bayi itu dan meninggalkan mereka. Saya yang curiga sempat mengambil foto keempat wanita tersebut. Mereka yang semula seperti menunggu taksi atau bus di sisi jalan yang sama dengan kami, tiba-tiba berpindah ke seberang jalan.

Setelah kejadian tersebut, kami menghampiri sesama WNI yang juga sedang menunggu taksi. Kami mendiskusikan kejadian barusan dan ternyata mereka pun menaruh kecurigaan.

Saat itu seorang WNI bernama Amjad menceritakan bahwa beberapa hari lalu, adiknya kehilangan handphone saat Ia bersama keluarganya berada di daerah Taksim. Mereka yakin bahwa handphone tersebut diambil saat hendak naik ke dalam bus, karena ada seseorang mencurigakan yang menghimpit mereka saat itu. WNI lain bernama Elis juga berbagi cerita bahwa dia kehilangan tasnya saat sedang duduk bersantai bersama anaknya di daerah Sultan Ahmet. 

Selain modus seperti di atas, bulan Mei 2023 lalu seorang Turis WNI bernama Aziz kehilangan uang dari tasnya saat sedang berbelanja di salah satu outlet fashion di sebuah mall ternama di Istanbul. Setelah menyadari uangnya hilang, Ia melapor ke bagian keamanan. 

Dari pantauan CCTV terlihat ada dua orang yang mengambil langsung dari tasnya, dan empat orang lainnya melindungi pencuri dengan mengawasi area sekitar. Setelah mengambil uang, keenam orang tersebut langsung pergi. 

Aziz meyakini bahwa modus pencuriannya adalah hipnotis, diawali dengan dua orang yang mengaku dari Dubai berencana pergi ke Indonesia. Lalu meminta menunjukan uang Rupiah dan ingin bertukar jika bersedia. Setelah menunjukan uang Rupiah, proses pengambilan uang terjadi tanpa disadari oleh korbannya. 

Cerita ini disampaikan agar menjadi perhatian bagi WNI dan siapapun yang sedang bepergian ke Istanbul, Turki. Penting untuk selalu berhati-hati dan meletakan barang bawaan dengan aman agar terhindar dari pencurian dan penipuan dengan berbagai macam modusnya. Karakter orang Indonesia yang terkenal baik, ramah dan mudah diajak ngobrol seringkali dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku kejahatan dalam melancarkan aksinya. (*)


Berita Lainnya