Features
Tragedi Pejudi Online yang Bunuh Istri, Anak, lalu Tenggak Racun hingga Tewas
PANGKALPINANG - Riki (26), seorang pria di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, melakukan aksi keji dengan membunuh istrinya, Indah Wati (34), serta anak balita mereka yang berinisial FB. Usai melakukan pembunuhan, Riki mencuri perhiasan emas milik istrinya untuk membiayai konsumsi narkoba dan bermain judi online.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Nyoman Merthadana, menjelaskan insiden ini dalam konferensi pers pada Senin (2/12/2024). "Setelah membunuh korban, tersangka mengambil cincin milik istrinya dan menjualnya untuk membeli narkoba serta bermain judi online," ujar Kombes Nyoman.
Setelah menjual perhiasan, Riki sempat berkumpul bersama teman-temannya. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa Riki baru saja melakukan pembunuhan. "Dia berkumpul dengan teman-temannya tanpa mereka sadari bahwa dia baru saja melakukan tindak pidana berat," tambah Kombes Nyoman.
Setelah itu, Riki melarikan diri dan tidak kembali ke rumah. Polisi yang melakukan pengejaran intensif berhasil menangkap Riki sehari setelah kejadian. Dari hasil penyelidikan, balita FB yang tewas dalam kejadian ini merupakan anak kandung Riki. Anak tersebut berusia sepuluh bulan dan belum bisa berjalan.
Kombes Nyoman juga mengungkap Riki merupakan suami ketiga dari Indah Wati. "Tersangka adalah suami sambung dan merupakan suami ketiga dari korban," jelasnya.
Minum Racun
Setelah ditangkap, Riki dibawa ke rumah sakit karena diduga menenggak racun sebelum penangkapannya. Ia sempat dirawat di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bangka Belitung. "Informasi awal menyebut tersangka meminum racun, tetapi dokter menyatakan cairan racun tersebut sudah dibersihkan," ungkap Kombes Nyoman.
Meski mendapat perawatan, kondisi Riki terus memburuk. Pada Senin (2/12/2024) pukul 18:51 WIB, Riki dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara. "Hari ini dia mengeluh sakit tenggorokan. Hasil rontgen menunjukkan peningkatan sel darah putih, sementara fungsi hati dan ginjalnya menurun," jelas Kombes Nyoman.
Kasus ini menyisakan duka mendalam dan menjadi perhatian serius aparat untuk mengungkap motif dan rangkaian kejadian secara lengkap. (dan)