Nasional

Tiga Menteri Bahas Tapera, Target Program 3 Juta Rumah Jadi Fokus

Satu Indonesia
2 hours ago
Tiga Menteri Bahas Tapera, Target Program 3 Juta Rumah Jadi Fokus
MENANTI JANJI - Maruarar Sirait

JAKARTA - Tiga menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto yang duduk sebagai Komite Tapera periode 2024–2029 menggelar pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara). Hadir pula perwakilan BP Tapera dan Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi (Kiki).

Agenda utama pertemuan tersebut adalah mengevaluasi kinerja Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sekaligus membahas langkah strategis untuk mencapai target besar pemerintah: pembangunan 3 juta unit rumah.

Ara menjelaskan, setiap menteri memberikan masukan sesuai bidangnya. “Pak Yassierli menyoroti penguatan strategi database dan pemasaran, sementara Ibu Sri Mulyani mengingatkan pentingnya fokus pada daerah-daerah strategis seperti kawasan ekonomi khusus,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Sebagai catatan, struktur Komite Tapera dipimpin oleh Maruarar Sirait, dengan Sri Mulyani, Yassierli, Friderica, serta satu anggota profesional sebagai anggota tetap.

Kiki menambahkan, pemerintah kini menargetkan BP Tapera bekerja lebih agresif dalam menjalankan program rumah rakyat. “Pak Maruarar, Ibu Sri Mulyani, dan Pak Yassierli sepakat memberi target lebih tinggi untuk Tapera, agar program Asat Cita Pemerintah khususnya penyediaan 3 juta rumah benar-benar bisa diwujudkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho melaporkan capaian terbaru. Hingga semester I 2025, penyaluran telah mencapai 161.500 unit rumah, atau 47% dari target tahunan. Dana yang digelontorkan mencapai Rp 35 triliun, naik signifikan dibanding alokasi awal sebesar Rp 18,4 triliun. Kenaikan anggaran ini juga mengerek kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.

“Dari total alokasi Rp 35 triliun dalam DIPA 2025, sudah tersalurkan sekitar 57%. Jika ditarik sejak 2020, outstanding yang tersalur sudah mencapai Rp 20 triliun,” jelas Heru.

Dengan tambahan anggaran dan target baru tersebut, pemerintah berharap program rumah rakyat bisa berjalan lebih cepat dan efektif, sekaligus menjadi penopang utama visi besar Tapera dalam lima tahun mendatang. (sa)


Berita Lainnya