Gaya Hidup

Survei Populix: 63 Persen Milenial Gunakan Aplikasi Penunda Pembayaran

Redaksi — Satu Indonesia
02 November 2023 18:41
Survei Populix: 63 Persen Milenial Gunakan Aplikasi Penunda Pembayaran
Ilustrasi - Nasabah mengakses aplikasi penunda pembayaran (paylater) di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom

JAKARTA - Lembaga riset Populix dalam survei terbaru menemukan bahwa 63 persen generasi milenial Indonesia secara aktif menggunakan layanan pay later.

"Keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif untuk melakukan transaksi," kata CEO dan salah seorang pendiri Populix Timothy Astandu, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis(2/11/23).

Survei Populix berjudul "Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption" yang digelar pada September dan melibatkan 1.017 responden menunjukkan 55 persen menjawab pernah bertransaksi menggunakan layanan pay later alias penundaan pembayaran.

Pengguna pay later di Indonesia didominasi oleh generasi milenial (63 persen) dan berasal dari Pulau Jawa (55 persen). Pengguna pay later, menurut survei Populix berasal dari kelas sosial atas (59 persen).

"Lebih dari itu, survei juga mengungkap masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangannya, di mana hal ini terlihat dari mayoritas responden yang hanya memiliki cicilan pay later kurang dari 1 juta rupiah dalam sebulan," kata Timothy.

Mayoritas pengguna pay later (82 persen) memiliki cicilan pay later kurang dari Rp1.000.000 per bulan. Nominal terbesar transaksi pay later yang pernah mereka lakukan juga kurang dari Rp1.000.000 menurut 75 persen responden.

Konsumen menggunakan paylater untuk membeli paket data/internet/listrik (48 persen), pakaian (48 persen) dan pengeluaran bulanan (35 persen). Paylater juga digunakan untuk membeli barang elektronik (21 persen), gawai terbaru (19 persen) dan liburan (10 persen).

Sebanyak 51 persen responden menggunakan pay later kurang dari sebulan sekali dan hanya menggunakan satu aplikasi (82 persen). Penyedia layanan pay later terkenal di Indonesia menurut survei Populix adalah Shopee Pay Later (89 persen), GoPay Later (50 persen), Kredivo (38 persen), Akulaku (36 persen), Traveloka Pay Later (27 persen), Home Credit (16 persen), Indodana (13 persen) dan Atome (5 persen).

Populix juga menemukan penyedia layanan pay later yang paling sering digunakan adalah Shopee Paylater (77 persen), GoPay Later (28 persen), Akulaku (18 persen), Kredivo (14 persen), Traveloka Pay Later (9 persen), Indodana (4 persen), Home Credit (3 persen) dan Atome (2 persen).

Faktor yang berperan dalam pertimbangan memilih merek pay later adalah terkoneksi dengan lokapasar, terdaftar di OJK, pembayaran cicilan fleksibel, kemudahan registrasi dan bunga rendah. (ant)


Berita Lainnya