Kesehatan

Pentingnya Protein Hewani untuk Pasien Kanker Anak

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 Juli 2024 11:00
Pentingnya Protein Hewani untuk Pasien Kanker Anak
Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Yoga Devaera Sp.A(K) dalam acara Peran Dukungan Suportif Pada Kanker Anak di MRCCC RS Siloam Jakarta, Sabtu (13/7/2024)

JAKARTA - Dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Yoga Devaera Sp.A(K), menyatakan protein hewani sangat penting bagi anak dengan kanker untuk mempertahankan massa otot dan mencegah malnutrisi.

"Saat gizi anak masih baik, baik sebelum, selama, maupun setelah menjalani kemoterapi, gizinya harus dipertahankan. Tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Jika pola makan tidak seimbang, anak berisiko kekurangan zat gizi mikro," kata Yoga dalam acara Peran Dukungan Suportif Pada Kanker Anak di MRCCC RS Siloam Jakarta.

Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia ini, malnutrisi pada anak penderita kanker, baik berupa gizi buruk atau stunting, maupun gizi lebih atau obesitas, dapat mempengaruhi proses terapi kanker. Hal ini termasuk kesulitan menentukan dosis, risiko efek samping yang lebih besar, dan kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Sekitar 50-60 persen anak penderita kanker mengalami malnutrisi.

Anak dengan kanker berisiko kehilangan massa otot karena kanker memecah otot di tubuh mereka, dan tumor di dalam tubuh juga dapat meningkatkan kebutuhan protein. Protein dibutuhkan untuk membentuk berbagai enzim dan antibodi sebagai daya tahan tubuh.

"Protein yang masuk ke tubuh melalui makanan dipecah menjadi peptida dan asam amino. Proses ini terjadi setiap hari. Jika asupan protein dari makanan kurang, tubuh akan mengambil protein dari otot dengan memecah otot, sehingga penting untuk tidak terlalu lama tidak mendapatkan protein dari makanan," jelas Yoga.

Yoga menyarankan protein hewani untuk anak yang sedang menjalani kemoterapi karena memiliki jumlah asam amino esensial yang lebih banyak dibandingkan protein nabati. Selain itu, protein hewani juga memiliki kandungan anabolik tinggi yang membantu tubuh membentuk jaringan otot baru.

Protein hewani juga memberikan tambahan zat gizi mikro seperti mineral, zat besi, dan seng yang diperlukan oleh anak penderita kanker agar tidak mengalami malnutrisi.

Contoh protein hewani yang dianjurkan untuk anak dengan kanker adalah putih dan kuning telur, daging sapi utuh atau non-olahan yang memiliki jumlah protein 26 gram per 100 gram daging, serta ayam utuh tanpa kulit per 100 gram yang juga memiliki jumlah protein sekitar 26 gram.

Yoga menyarankan untuk menghindari daging sapi olahan seperti sosis karena mengandung lebih banyak bahan kimia tambahan dan memiliki lebih sedikit protein, serta daging ayam olahan yang lebih banyak mengandung karbohidrat dari tepung dibandingkan protein.

Jika membutuhkan suplemen protein, Yoga memperbolehkan, tetapi memilih yang berasal dari sumber hewani atau whey isolate yang dapat memberikan protein lebih tinggi. (ant)
 
 


Berita Lainnya