Features
Pecahkan Rekor Dunia! 10 Juta Batang Bambu Jadi Fondasi Jalan Tol Semarang-Demak
Bahannya Melimpah di Jawa Tengah
JAKARTA - Netizen heboh dengan unggahan penggunaan material bambu sebagai konstruksi fondasi proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Salah satu pengunggahnya terlihat di akun X @kegblgnunfaedh dengan menulis status: Semoga tahan lama der
Dalam foto yang diunggah tertulis narasi: Wow! Pertama di dunia jalan tol Demak-Semarang ini gunakan 10 juta bambu. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Semarang Demak sepanjang 26,84 kilometer di Provinsi Jawa Tengah. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas jalan di wilayah utara Jawa Tengah.
Solusi Banjir Rob
Selain berfungsi sebagai jalur penghubung di Pantai Utara Jawa, tol ini juga diintegrasikan dengan tanggul laut sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir rob, khususnya di kawasan Kaligawe hingga Sayung, Semarang Timur.
Penggunaan Bambu sebagai Material Konstruksi
Uniknya, pembangunan seksi 1 (Semarang-Sayung) memanfaatkan bambu sebagai material utama untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi. Sistem matras bambu setebal 17 lapis digunakan untuk memperkuat timbunan jalan di atas laut sepanjang 10,64 kilometer.
Sementara itu, seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 kilometer dibangun di daratan, sehingga struktur tanahnya berbeda. Sebelum digunakan, bahan bambu telah melalui uji kelayakan yang dilakukan oleh Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Proyek ini memerlukan sekitar 10 juta batang bambu, yang didatangkan dari daerah Wonogiri, Magelang, dan Purworejo. Bambu tersebut dianyam oleh 15.000 pekerja terampil dengan kriteria khusus, yaitu bambu harus lurus, memiliki panjang 8 meter, dan diameter 8-10 cm. Setelah terpasang, matras bambu akan terendam air, berfungsi sebagai bagian dari terumbu karang, sekaligus memperkuat struktur jalan tol di bawah permukaan air.
Hingga awal November 2024, progres fisik seksi 1 Kaligawe-Sayung telah mencapai 24,66 persen, sedangkan progres pembebasan lahan mencapai 88,15 persen. Kementerian PU menargetkan proyek ini selesai sepenuhnya pada tahun 2027.
Nilai Investasi
Dengan nilai investasi sebesar Rp 5,44 triliun, pembangunan Jalan Tol Semarang Demak dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini ditetapkan sebagai PSN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.
Jalan Tol Semarang Demak diharapkan tidak hanya meningkatkan kelancaran konektivitas di wilayah utara Jawa Tengah, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang untuk masalah banjir rob yang kerap melanda Semarang Timur. (dan)