Features

"Menyulap" Banjir Kanal Timur Jadi Lumbung Pangan 

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 September 2024 09:30
"Menyulap" Banjir Kanal Timur Jadi Lumbung Pangan 
Epon Sukarsih menjemur padi yang ditanam di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta Timur.

JAKARTA - Ketahanan pangan menjadi isu global yang signifikan saat ini, termasuk di Indonesia, akibat dampak perubahan iklim yang memicu berbagai masalah meteorologis, seperti kekeringan di sejumlah wilayah. Ancaman kekeringan ini berdampak pada ketersediaan pangan, sehingga memerlukan kesiapan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan pokok masyarakat.

Di perkotaan seperti Jakarta, yang minim lahan pertanian, diperlukan upaya lebih untuk memenuhi kebutuhan warganya yang berjumlah 10,6 juta jiwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023. Salah satu solusi yang terus didorong pemerintah adalah pertanian urban, dengan memanfaatkan lahan atau media yang tersedia untuk bercocok tanam.

Selain pemerintah, masyarakat juga berperan aktif dalam memanfaatkan lahan di sekitar mereka untuk bercocok tanam. Salah satunya adalah Epon Sukarsih (54), warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Epon mulai menanam padi di bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) sejak pertengahan Mei 2024. Sekitar 3,5 bulan kemudian, ia berhasil memanen padi jenis Kebo Putih yang bibitnya ia beli secara daring.

BKT, yang dibangun pada November 2003 sebagai pengendali banjir di Jakarta, kini menjadi lokasi rekreasi bagi warga untuk berolahraga, bermain, dan menikmati akhir pekan. Di sisi lain, Epon memanfaatkan lahan di seberang BKT untuk menjemur hasil panennya, dibantu oleh keponakannya, Ujang, yang datang dari kampung asal Epon di Sumedang, Jawa Barat.

Awalnya, Epon tidak berniat menanam padi. Sebelumnya, ia menanam timun suri yang lebih mudah dirawat dan biayanya lebih rendah. Namun, karena musimnya sudah lewat, Epon memutuskan menanam padi untuk memanfaatkan jerami dan sekam sebagai pakan ternak hewan kurban. Meski rencana awalnya tidak berjalan sesuai harapan, Epon tetap menanam padi di lahan sepanjang 70 meter dengan biaya sendiri.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Epon merasa bangga karena upayanya menghijaukan kawasan BKT. Bahkan, banyak pelajar dari sekolah di Jakarta Timur datang untuk melihat langsung tanaman padi yang tumbuh di tengah perkotaan.

Di sepanjang bantaran BKT yang melintasi 11 kelurahan di Jakarta Timur, berbagai tanaman tumbuh subur. Pemerintah setempat telah meluncurkan program Kampung Buah sejak 2021, yang terkonsentrasi di Kecamatan Duren Sawit, Jatinegara, dan Cakung. Program ini mencakup penanaman buah-buahan seperti mangga, alpukat, pepaya, melon, serta berbagai sayuran seperti tomat, jagung, dan cabai.

Jika lahan bantaran BKT dikelola secara serius, hasil panennya dapat membantu menyuplai kebutuhan pangan lokal, sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayah Jakarta. (ant)
 


Berita Lainnya