Bisnis

Mengenal Peran "Corporate Venture Capital" Di Era Ekonomi Digital

Redaksi — Satu Indonesia
03 Oktober 2023 10:18
Mengenal Peran "Corporate Venture Capital" Di Era Ekonomi Digital
Ilustrasi CVC. MDI Ventures merupakan salah satu CVC yang hadir di Indonesia sebagai bagian dari Telkom Group. (Foto: Antara)

JAKARTA -  Corporate Venture Capital (CVC) merupakan salah satu bentuk inovasi dalam penyediaan investasi bagi perusahaan-perusahaan rintisan atau startup yAng akhir-akhir ini berkembang.

Berbeda dengan perusahaan modal ventura biasa yang berorientasi pada margin profit, CVC dilakukan oleh perusahaan besar yang memberikan suntikan dana pada startup dan lebih berfokus pada penguatan sinergi antara startup dengan perusahaan konvensional.

Merespons bertumbuhnya CVC di Indonesia, MDI Ventures, CVC dari PT Telkom Indonesia meluncurkan dokumen White Paper berjudul “How Large Enterprise Can Enter CVC”.

"MDI Ventures bertujuan untuk menjembatani kolaborasi antara BUMN, perusahaan, dan startup digital, agar dapat tercipta nilai sinergi yang menguntungkan semua pihak. Kami berharap, peluncuran dari Whitepaper ini dapat menjadi referensi utama yang bermanfaat untuk semua pihak yang tertarik memasuki lanskap CVC,” kata Director Digital Business Telkom Group Muhammad Fajrin Rasyid dalam siaran persnya, Selasa (3/10/23).

Laporan komprehensif itu terdiri dari enam bagian memaparkan peran penting CVC bagi startup dan perusahaan, serta kontribusinya bagi kemajuan ekonomi digital di Indonesia.

Salah satu paparan menarik dalam laporan itu menunjukkan bahwa kehadiran startup sebagai produk disrupsi digital, namun ternyata bagi bisnis konvensional sebenarnya menawarkan potensi menarik baru untuk bersinergi dengan perusahaan konvensional yang lebih mapan.

Sebagai contoh kasus, MDI Ventures mencontohkan investasi yang dilakukannya pada startup Privy dengan spesialisasi sebagai penyedia layanan tanda tangan dan identitas digital.

Teknologi Privy diadopsi dan diintegrasikan ke seluruh bisnis Telkom Group hingga membuat proses secara keseluruhan lebih cepat, lebih efisien, dan lebih aman.

Contoh kasus lainnya yang juga menjadi perusahaan portofolio MDI Ventures lainnya yaitu Zenlayer, startup penyedia layanan cloud yang berpusat di Los Angeles, Mumbai, dan Singapura.

Zenlayer juga menjalin kemitraan strategis dengan Telin untuk menyediakan layanan IP Transit dan collocation.

Sejak 2017, Zenlayer dan Telin telah berkolaborasi dengan edge data center dan layanan jaringan cloud.

Jaringan global Zenlayer dan keahlian Telin dalam infrastruktur telekomunikasi menciptakan sinergi yang kuat, memberikan solusi konektivitas yang lebih canggih untuk pelaku bisnis di seluruh dunia.

Di sisi lain, CVC juga bisa meraup keuntungan seperti integrasi teknologi dan keahlian baru, membuka keran pendapatan baru di luar bidang bisnis inti, serta potensi imbal balik yang signifikan dari investasi (return on investment).

Untuk membantu perusahaan yang tertarik untuk mengeksplorasi investasi melalui CVC, Whitepaper MDI Ventures itu memberikan checklist serta langkah-langkah untuk memulai pendirian CVC.

Laporan itu juga menjelaskan beberapa keuntungan yang didapatkan startup apabila mendapatkan investasi dari CVC.

Pertama,di kebanyakan kasus startup bisa mengakses sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang notabene lebih mapan. Sumber daya ini bisa berupa aset, keahlian, data, ataupun koneksi bisnis.

Kedua, investasi CVC memiliki kredibilitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investor eksternal terhadap potensi pertumbuhan startup.

Tidak hanya itu, investasi CVC juga membuka lebih banyak kesempatan exit bagi startup, misalnya dengan akuisisi ke perusahaan induk CVC.

“Whitepaper ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menyediakan paparan komprehensif terkait peran CVC di era ekonomi digital. Kami berharap, dengan semakin meluasnya wawasan terkait CVC, maka akan semakin banyak perusahaan serta startup yang menjalin sinergi dengan skema tersebut," ujar Fajrin. (ant)


Berita Lainnya