Nasional

Tabligh Akbar Habib Rizieq Diserang, FPI Minta Pelaku Ditangkap!

Redaksi — Satu Indonesia
24 Juli 2025 21:41
Tabligh Akbar Habib Rizieq Diserang, FPI Minta Pelaku Ditangkap!
SIAPA YANG BACK UP? - Habib Rizieq Shihab tetap bicara di atas panggung ketika serangan terjadi. Ia mengimbau agar jamaah tetap tenang dan tidak terprovokasi.

JAKARTA - Ulama Habib Rizieq Shihab diserang saat menghadiri tabligh akbar di Dusun Sambo, Desa Pegundan, Rabu (23/7/2025) malam. Kericuhan pecah sekitar pukul 22.30 WIB. Serangan ormas ke arah Habib Rizieq tersebut dapat dihalau sehingga bentrokan massal tidak sampai mengenai Habib Rizieq. Sejumlah orang dilaporkan terluka akibat insiden itu.

Massa dari PWI-LS itu sejak awal memang sudah menolak kehadiran Habib Rizieq.  Mereka datang saat acara digelar, dan berusaha menerobos lokasi acara yang digelar Front Persatuan Islam (FPI) tersebut. Massa sempat dihalau aparat, namun sebagian berhasil masuk lewat jalur lain dan memicu bentrok fisik.

Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro kepada media mengatakan,  ada sejumlah korban yang dievakuasi ke rumah sakit. Namun angkanya belum pasti karena masih dilakukan pendataan.

"Kita masih mendata jumlah korban secara pasti. Ada informasi menyebut 5, ada juga yang menyebut 13. Ini sedang kami pastikan," kata Anom Widiyantoro seusai acara.

Menyikapi insiden tersebut, DPP FPI membuat pernyataan sikap. Dalam pernyataan sikap tanggal 24 Juli 2025 itu,  ditandatangani Ketua Umum DPP FPI Habib Muhammad Alattas, Lc., Ma dan Sekretaris Habib Ali Abubakar Alattas, SH. DPP FPI minta agar polisi menangkap aktor intelektual penyerangan tersebut, dan membubarkan organisasinya. 

“Mengutuk keras gerombolan PWI LS yang telah secara nyata melakukan tindakan melawan hukum dengan menyerang acara keagamaan Tabligh Akbar, sehingga menyebabkan jatuhnya korban luka sebanyak 7 orang dan membahayakan nyawa ribuan peserta Tabligh Akbar yang di dalamnya termasuk kaum ibu dan anak-anak,” ujar Habib Muhammad Alattas. 

FPI menyayangkan  kejadian penyerangan yang dilakukan gerombolan PWI LS kepada masyarakat yang menghadiri acara keagamaan berupa Tabligh Akbar, yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Mereka, menurut Habib Alattas, datang dengan membawa kayu, pentungan, bebatuan dan senjata tajam, yang akhirnya menyebabkan sekitar 7 warga terluka. 

“Dan sangat membahayakan ribuan jama'ah, terutama ibu-ibu dan anak-anak yang hadir pada acara Tabligh Akbar tersebut,” tegas Habib Alattas. 

Disebutkan, penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS kepada acara keagamaan di Pemalang dilakukan terencana secara sistematis, yang dapat diketahui lewat tersebarnya di media sosial. Selain itu, ada juga surat Pengerahan Pengerahan Pasukan No.: 48/PWI-LS-PML/VII/2025, tertanggal 12 Juli 2025, yang pada pokoknya terang-terangan memerintah untuk berkonsentrasi dan bersiap menuju titik-titik pengajian IB-HRS di wilayah Tegal, Brebes, Pemalang, Banyumas, Purwokerto, Pekalongan, Kota Pekalongan dan sekitarnya, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadang dan menghalangi terselenggaranya acara keagamaan yang dihadiri oleh IB-HRS.

“Di dalam surat tersebut tercantum pula nama-nama tokoh yang ditandatangani atas nama Wahyudin dan Wahyan,” tegas Habib Alattas. 

Ditambahkannya,  beredar pula surat PWI LS Pusat tertanggal 16 Juli 2025, dengan nomor surat: 00167/SI-007/PP-LS/VII/2025, yang pada intinya memberikan instruksi kepada PWI LS se-Indonesia untuk berkoordinasi dengan PWI LS Jawa Tengah dalam kaitan acara keagamaan berupa Tabligh Akbar yang akan dihadiri Habib Rizieq. 

“Penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS  ini adalah penyerangan yang telah terencana, serta dilakukan secara struktur dan sistematis, hingga menyebabkan jatuhnya korban luka-luka dan membahayakan nyawa warga sekitar,” tegas Habib Alattas.

Dalam situasi tersebut, menurut Habib Alattas, Habib Rizieq tetap menghimbau kepada masyarakat yang menghadiri pengajian untuk tetap kondusif dan tidak terpengaruh provokasi yang dilakukan oleh PWI LS. 

Masih menurut Habib Alattas, PWI LS telah secara sistem dan terstruktur melakukan berbagai provokasi yang bermuatan rasis, fasis dan diskriminatif dengan berbagai upaya adu domba antar anak bangsa. Telah sering kali melakukan persekusi terhadap da’i dan pengajian yang ajarannya dianggap tidak sejalan dengan pemahaman mereka. Ini tentu membahayakan keamanan dan keselamatan warga yang sedang menghadiri pengajian, sehingga telah nyata menjadi ancaman bagi persatuan nasional.

Untuk itu, DPP FPI menuntut pihak aparat penegak hukum untuk mengusut dan menangkap, serta melakukan proses hukum terhadap para pelaku penyerangan dan otak intelektual penyerangan. 

“Menuntut kepada Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah menyelamatkan persatuan nasional dengan membubarkan  ormas PWI LS yang telah nyata secara sistematis dan terstruktur menjadi ancaman bagi persatuan nasional,” tegas Habib Alattas. 

Ia juga minta kepada Bapak Presiden untuk  memerintahkan aparat penegak hukum untuk segera menangkap segala pihak. Termasuk pelaku, pendukung, dan intelektual dari PWI LS yang melakukan berbagai tindakan hukum, dengan provokasi, intimidasi dan persekusi yang bermuatan rasis, fasis dan diskriminatif;

“Menuntut Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mencopot dan sesuai kewenangannya memberikan hukuman terhadap oknum aparat pemerintahan, baik dari aspek sipil, militer, polisi maupun intelijen yang ikut mendukung tindakan-tindakan jahat dari PWI LS,” tegasnya. (sa)


Berita Lainnya