Features

Luar Biasa! Berikut Manfaat Membaca yang Jarang Diketahui Orang

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
18 Mei 2024 11:30
Luar Biasa! Berikut Manfaat Membaca yang Jarang Diketahui Orang
Seorang remaja membaca buku di sebuah taman. Membaca buku bisa menjadi aktivitas produktif yang menyenangkan. ANTARA/Sizuka.

JAKARTA - Buku adalah jendela dunia bukanlah sekadar ungkapan, melainkan kenyataan. Membaca buku adalah sumber nutrisi bagi otak yang memperluas wawasan seseorang hingga mampu merengkuh dunia. Pada Hari Buku Nasional, momen ini dapat digunakan oleh Indonesia untuk memperbaiki peringkat literasi dunia yang saat ini berada di posisi 10 terendah.

Mengapa ayat pertama yang turun dalam Al-Qur’an berbunyi "Iqra" (Bacalah)? Tentu ada pesan penting di baliknya. Pesan ini tetap relevan sepanjang zaman karena budaya membaca dapat mengantarkan umat mencapai peradaban yang tinggi. Cita-cita membangun Generasi Emas menuju Indonesia Maju sangat terkait dengan kualitas SDM, yang dipengaruhi oleh pendidikan dan tingkat literasi. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika masyarakatnya masih "malas membaca"? Yang terjadi mungkin adalah kita akan tertinggal di landasan.

Rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia menjadi sorotan serius dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X DPR RI dengan Plt. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Aminudin Aziz. Dalam evaluasi kinerja Perpusnas tahun 2024, terungkap skor literasi membaca masyarakat masih jauh dari harapan. Berdasarkan data PISA (Program for International Student Assessment) 2022, Indonesia berada di peringkat 10 terbawah dalam kategori literasi membaca. Indonesia menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca hanya 359.

Walaupun rendah literasi, warganet Indonesia ternyata adalah salah satu pengguna media sosial paling aktif di dunia. Menurut riset Semiocast, Jakarta pernah dinobatkan sebagai kota paling cerewet di dunia, melebihi Tokyo dan New York. Warga Jakarta bisa mengeluarkan hingga 10 juta cuitan setiap hari, sementara Kota Bandung menempati urutan ke-6.

Laporan We Are Social, per Januari 2023, mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 213 juta orang atau 77 persen dari total populasi 276,4 juta orang. Mereka menggunakan internet rata-rata 7 jam 42 menit per hari, dengan 98,3 persen menggunakan telepon genggam setiap hari. Durasi tatap layar yang panjang tanpa wawasan intelektual yang memadai membuat warganet Indonesia sering berisik di dunia maya.

Perbaiki Literasi

Dalam satu dekade terakhir, Pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas SDM dengan menaikkan anggaran pendidikan secara signifikan, menggencarkan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) secara masif, dan membangun berbagai infrastruktur pendukung. Sesuai amanat UUD 1945 dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total APBN. Anggaran pendidikan meningkat dari Rp216,72 triliun pada 2010 menjadi Rp665 triliun pada 2024.

Pemerintah juga membangun gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tertinggi di dunia dengan anggaran Rp465.207.300.000. Presiden Joko Widodo meresmikan gedung setinggi 27 lantai di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada September 2017. Perpusnas memiliki beragam fasilitas dan koleksi buku sebanyak 7.774.375 eksemplar hingga akhir 2022.

Dalam upaya memperbaiki literasi, Perpusnas mengampanyekan GIM yang didukung berbagai institusi dan organisasi. Indonesia memiliki 178.723 perpustakaan yang tersebar di seluruh provinsi, termasuk perpustakaan keliling menggunakan mobil dan perahu.

Jadi Warga Dunia

Jadilah warga dunia karena isi kepala yang mumpuni, bukan karena hal-hal remeh atau keributan. Membaca buku dapat menutrisi otak dengan pengetahuan, membuat seseorang lebih berwawasan dan berpikiran terbuka. Kualifikasi ini meningkatkan kepercayaan diri untuk terlibat dalam pergaulan global. Membaca juga meningkatkan keterampilan komunikasi dan menulis dengan menambah kosakata dan kemampuan berpikir kritis.

Membaca buku sebelum tidur bisa membuat tidur lebih nyenyak. Jenis buku yang disarankan adalah buku fisik, bukan digital. Minat baca masyarakat Indonesia menurut data UNESCO beberapa tahun lalu hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Untuk mengundang minat membaca, pilihlah buku dengan topik yang Anda sukai. Ciptakan ruang membaca yang nyaman, beli perlengkapan membaca yang unik, dan tandai bagian-bagian penting dalam buku. Jika banyak orang menggemari buku, Indonesia akan segera pantas mendunia dalam pergaulannya. (ant)


Berita Lainnya