Gaya Hidup

Lestarikan Kuliner Tradisional dari Rumah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Februari 2024 17:00
Lestarikan Kuliner Tradisional dari Rumah
Sejarawan makanan dan dosen dari Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman berbicara dalam Festival Merayakan Gastronomi Indonesia di Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

JAKARTA - Fadly Rahman, seorang sejarawan makanan, menyampaikan  langkah awal untuk melestarikan kuliner tradisional Indonesia dapat dimulai dari rumah, salah satunya dengan menanam tanaman rempah di sekitar lingkungan rumah.

"Dengan memulai budidaya yang mudah dijangkau, seperti tanaman rempah dan tanaman pangan lainnya yang dapat ditanam di sekitar rumah, kita dapat memperkenalkannya kepada anggota keluarga, anak-anak, atau generasi penerus kita," ujarnya di Jakarta pada hari Sabtu.

Dalam sebuah diskusi di Festival Merayakan Gastronomi Indonesia, Fadly menekankan bahwa rempah-rempah yang sering digunakan dalam masakan tradisional Indonesia dapat diperkenalkan kepada anggota keluarga di rumah. Selain itu, orang tua juga dapat mengajak anak-anak untuk melihat langsung proses budi daya tanaman rempah dan pembuatan makanan tradisional.

"Hal ini akan menjadi langkah awal yang penting dalam menyadari bahwa makanan yang kita konsumsi melalui proses panjang dari hulu ke hilir, yang sayangnya tidak terjadi di kehidupan masyarakat kita saat ini," katanya. Fadly juga menyebutkan bahwa perkembangan industri makanan instan telah membuat masyarakat kurang terhubung dengan proses penyajian makanan dari bahan mentah hingga menjadi hidangan siap makan.

Meskipun demikian, pewarisan pengetahuan tentang proses pembuatan makanan tradisional merupakan hal yang penting dalam usaha pelestarian warisan kuliner Indonesia. Fadly berharap acara seperti Gastronomi Indonesia dapat mendorong orang untuk mengenalkan makanan lokal ke lingkungan sekitar mereka dan belajar lebih banyak tentang sejarah kuliner Indonesia.

"Menyampaikan kisah-kisah tentang kuliner lokal kepada generasi sekarang dan mendatang sangat penting. Dengan cara ini, mereka akan lebih menghargai nilai historis dari makanan kita dan menyadari bahwa makanan juga memiliki keterkaitan yang dalam dengan alam dan budaya," tambah Fadly Rahman. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya