Kesehatan

Lansia Sebaiknya Banyak Konsumsi Makanan Berprotein Tinggi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Juli 2024 13:30
Lansia Sebaiknya Banyak Konsumsi Makanan Berprotein Tinggi
Petugas mengantarkan makanan siap saji untuk lansia tunggal di Kota Madiun, Jatim dalam program permakanan dinas sosial.

JAKARTA - Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, S.Gz, merekomendasikan para lansia untuk mengonsumsi makanan berprotein tinggi demi menjaga kesehatan mereka.

"Pengaturan gizi sangat penting bagi lansia. Kebutuhan gizi mereka berbeda-beda, tergantung pada kondisi kesehatannya masing-masing. Misalnya, lansia dengan obesitas memerlukan pengaturan gizi yang berbeda dari lansia yang kekurangan gizi," kata Sheila dalam diskusi daring di Jakarta.

Sheila menjelaskan protein sangat penting untuk seluruh fase kehidupan, termasuk bagi lansia. Protein berperan dalam mendukung pertumbuhan tubuh, memelihara jaringan tubuh, serta membangun massa otot yang sering mengalami penurunan seiring waktu. Protein terbagi menjadi dua jenis: protein hewani dan protein nabati. Lansia bisa mendapatkan protein hewani dari daging merah atau ikan laut, sementara protein nabati bisa didapat dari tempe atau tahu. Sheila menekankan bahwa protein harus dikonsumsi setiap kali makan, bukan hanya sekali sehari.

Namun, Sheila menyayangkan banyak lansia yang asupan proteinnya masih kurang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan fungsi fisik dan penyakit yang membuat mereka sulit mengunyah atau menelan. "Peran keluarga sangat penting. Misalnya, jika lansia tidak mau makan daging karena giginya sudah tidak lengkap atau kebersihan gigi dan mulutnya tidak terjaga, keluarga perlu lebih telaten. Hal ini sangat kompleks, tergantung situasi keluarga masing-masing pasien," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, anggota keluarga bisa menyajikan hidangan bertekstur lebih halus atau dicincang, sehingga protein tetap bisa masuk ke dalam tubuh. Mereka juga bisa berkreasi dengan menu yang lebih bervariasi agar lansia lebih bersemangat untuk makan dan tidak merasa bosan.

"Kita tahu konsep gizi seimbang harus mencakup karbohidrat, sayur, buah, dan protein. Namun, jika kita tidak bisa memasukkan gizi tersebut ke dalam tubuh lansia, maka usaha kita tidak akan berhasil," tambahnya. Selain protein, Sheila juga menekankan pentingnya kecukupan asupan kalsium bagi lansia untuk mencegah osteoporosis. Lansia disarankan untuk mengonsumsi susu setiap hari, yang bisa diperoleh dari susu, keju, atau ikan laut, sebelum beralih ke suplemen kalsium.

"Minum susu setiap hari sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium sebelum masuk fase suplemen multivitamin atau kalsium. Selain dari susu, kalsium juga bisa didapat dari keju dan ikan laut," pungkas Sheila. (ant)
 
 


Berita Lainnya