Features

Kisah Eks Karyawan Bank yang Sukses Rintis Usaha Madu

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
04 Juni 2024 21:00
Kisah Eks Karyawan Bank yang Sukses Rintis Usaha Madu
Pemilik usaha madu lokal Sarang Maduku Andoni Pridatama di Malang, Jawa Timur, Senin (3/6/2024).

MALANG - Andoni Pridatama memutuskan merintis usaha madu setelah keluar dari bank dan mencoba berbagai usaha lain seperti penjualan gamis, camilan, hingga durian.

Pria asal Malang, Jawa Timur, yang bekerja di bank hingga tahun 2019 ini memulai bisnis madunya pada 2020. "Saya memutuskan keluar dari bank, dan itu membuat saya dikatakan bodoh oleh banyak orang karena sudah memiliki gaji tetap tetapi memilih keluar," kata Andoni di Malang, Senin (3/6/2024).

"Tapi, saya berpikir tidak ada solusi jika saya belum menjadi seorang pengusaha," lanjutnya. Perjalanan Andoni merintis bisnis madu lokal tidak mulus. Pada awalnya, dia menjadi korban penipuan oleh mitra peternak lebah, sehingga merugi Rp30 juta. Namun, Andoni tidak menyerah dan melanjutkan usaha dengan modal yang masih tersisa. "Saya ingat sekali, saya memulai lagi dengan modal Rp500.000. Saya membeli satu kotak sarang lebah seharga Rp50.000 dan hanya dapat 10 kotak," ujarnya.

Madu semakin populer selama pandemi covid-19, yang berlangsung hingga pertengahan tahun 2023. Peningkatan popularitas madu didorong oleh keyakinan bahwa madu dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan membantu penyembuhan penderita covid-19. Bisnis Sarang Maduku milik Andoni pun berkembang berkat popularitas madu yang meningkat selama pandemi. Saat ini, omzet Sarang Maduku mencapai sekitar Rp2 miliar per tahun dan jangkauan pasarnya sudah meluas hingga Pulau Sumatera dan Papua.

Setiap bulan, Sarang Maduku dapat menjual hingga 30 ton madu yang dihimpun dari 120 mitra peternak lebah di daerah seperti Malang, Kediri, Pati, hingga Sumatera. Sarang Maduku saat ini menjual 33 varian produk madu yang diolah dari madu lebah ternak, lebah hutan, dan lebah klanceng.

Andoni bekerja sama dengan ahli gizi dalam melakukan riset untuk mengembangkan produk madu dan memberikan rekomendasi kepada konsumen. "Ahli gizi juga ikut trial and error. Contohnya, paket diet, saya juga tidak percaya tiga produk itu bisa menurunkan berat badan dalam 31 hari. Jadi, ahli gizi mendukung untuk menangkap animo pasar sehingga mengetahui kebutuhan yang sedang dibutuhkan pasar," kata Andoni.

Dia menyampaikan Sarang Maduku terus berinovasi guna menghadirkan beragam produk madu bagi konsumen. "Untuk produk baru, setiap bulan kami usahakan minimal dua produk baru di Sarang Maduku," katanya. (ant)
 
 


Berita Lainnya